Apa Koping yang Efektif pada Penderita Ginjal Penyakit Kronis yang Menjalani Hemodialisis?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh americanceliac.org

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah penyakit disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. CKD masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah kasus baru hemodialisis (HD) pasien di Indonesia yang berlanjut untuk meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, pada 2018 peningkatan kasus baru meningkat 100 persen dari tahun sebelumnya, dari 30831 di 2017 menjadi 66433 kasus.

Pasien CKD yang menjalani hemodialisis adalah beresiko mengalami penurunan Kualitas Hidup karena ada peningkatan risiko fisik dan morbiditas psikologis. Memang, inisial diagnosis mungkin terkait dengan emosi dan gangguan fisik yang bisa sama bermasalahnya sebagai hemodialisis. Namun, banyak pasien mengandalkan mekanisme koping mereka untuk menghadapi tantangan fisik dan psikologis. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengkaji literatur tentang strategi koping yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien CKD menjalani hemodialisis.

Ini adalah studi tinjauan literatur sistematis menggunakan pernyataan PRISMA.  Pernyataan PRISMA membantu memastikan kejelasan dan transparansi dari pelaporan tinjauan sistematis dan data terbaru menunjukkan bahwa pelaporan ini sangat dibutuhkan. 18 artikel dimasukkan dalam penelitian ini. Temuan ini diatur dengan kumulatif frekuensi makalah yang menganalisis beberapa variabel berhubungan dengan kualitas hidup pasien yang hidup dengan CKD.

Total 18 makalah dikategorikan berdasarkanvariabel yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan CKD. Variabel yang telah diteliti dan terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup dan kepuasan dalam hidup adalah spiritual koping dan koping religius. Namun, lainnya metode koping (berfokus pada emosi dan berfokus pada masalah) strategi koping) juga dapat meningkatkan kualitas hidup. Beberapa variabel lain dipelajari juga terkait dengan manajemen diri pasien, kepribadian dan gaya hidup serta klinis dan gejala somatik yang pasti mempengaruhi kualitas hidup dan kebahagiaan hidup pasien dengan CKD.

Hampir semua artikel menyatakan bahwa pasien dengan CKD memiliki kecenderungan penurunan kesehatan mental, seperti ketidaknyamanan, depresi dan kecemasan yang menyebabkan risiko bunuh diri.

Variabel yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien dengan CKD adalah strategi koping, manajemen diri, gejala klinis dan somatik. Mengatasinya strategi termasuk koping yang berfokus pada masalah strategi, strategi koping yang berfokus pada emosi, dan strategi koping spiritual/religius. Spiritual/religius strategi koping adalah faktor yang paling banyak dibahas pada penyakit ini dan harus dipertimbangkan oleh provider di Indonesia sebagai salah satu terapeutik care untuk pasien dengan penyakit ginjal kronis.

Penulis: Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/what-coping-is-effective-in-patients-with-chronic-kidney-disease-

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp