Apakah Polimorfisme Reseptor Vitamin D Memengaruhi Kepadatan Massa Tulang pada Pria?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh londonbridgeorthopaedics.co.uk

Kepadatan massa tulang (osteoporosis) selalu diidentikkan dengan wanita namun tidak pada pria. Penurunan kepadatan massa tulang pada pria sering kali terabaikan dan tidak terdiagnosis. Laki-laki dikonfirmasi memiliki risiko 13-25% untuk mengalami osteoporosis hingga terjadi fraktur. Penyebab osteoporosis pada pria disebabkan oleh penurunan hormon steroid dan juga kelainan fungsi sel-sel penyusun tulang keras yang disebut osteoblast.

Nutrisi seperti vitamin D ikut berperan penting dalam proses metabolisme tulang. Peran vitamin D sendiri memerlukan keterlibatan molekul yang menerima vitamin D yang disebut reseptor vitamin D. Gen reseptor vitamin D dilaporkan sebagai gen yang berpengaruh pada fenotipe tulang. Reseptor vitamin D dilaporkan memiliki korelasi yang sangat kuat dengan berbagai jenis penyakit tulang. Hal ini mendorong banyaknya penelitian yang berusaha mencari tahu hubungan polimorfisme reseptor vitamin D dengan kepadatan massa tulang.

Ada beberapa jenis polimorfisme reseptor vitamin D yang sudah dilaporkan, antara lain BsmI, TaqI, FokI, dan ApaI. Hubungan polimorfisme reseptor vitamin D dengan kepadatan tulang pada wanita dan anak-anak sudah banyak dilaporkan, namun tidak pada pria.

Cen dan kolega melakukan studi meta-analisis yang berusaha mencari tahu hubungan antara polimorfisme reseptor vitamin D dengan kepadatan massa tulang pada pria. Terdapat 14 studi yang layak untuk dilakukan analisis. Dari 14 studi yang ada, ada empat jenis polimorfisme yang dilaporkan seperti BsmI, TaqI, FokI, dan ApaI. Hasil meta-analisis didapatkan bahwa BsmI dan FokI memiliki korelasi terhadap penuruan kepadatan massa tulang pada pria. Mekanisme polimorfisme ini menyebabkan penurunan kepadatan massa tulang dengan cara memodifikasi stabilitas protein, lalu aktivitas transkripsi, dan menghambat pertumbuhan sel tulang.

Studi yang disertakan dalam meta-analisis ini masih melibatkan populasi Eropa, Amerika,Australia, dan sedikit Asia. Tentu masih diperlukan studi dengan jumlah yang lebih besar dan ras yang bervariasi dalam menjawab hubungan antara polimorfisme reseptor vitamin D dengan kepadatan massa tulang pada pria.

Penulis: Cennikon Pakpahan

Sumber: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1568163722000137

Pakpahan, Cennikon, et.al. (2022). Do vitamin d receptor gene polymorphisms affect bone mass density ini men? A Meta-analysis of observational studies. Ageing Research Reviews. 75 (2022) 101571.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp