Vaksin Merah Putih, Karya Anak Bangsa Melawan COVID-19

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan lebih dari 250 juta kasus dan lebih dari 5 juta kematian di seluruh dunia. Beberapa jenis varian COVID-19 adalah varian Delta (B.1.617.2) dan Omicron (B.1.1.529) . Penyebaran kasus COVID-19 sangat cepat dan meluas. Di Indonesia, jumlah kasus COVID-19 Omicron juga meningkat pesat. Terdapat total 46 kasus terkonfirmasi COVID-19 Omicron di Indonesia sejak pertama kali dilaporkan pada 16 Desember lalu.

Gejala klinis infeksi COVID-19 adalah demam, batuk, kehilangan penciuman (anosmia), sesak nafas, dan lain – lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi virus COVID-19 yaitu rapid antigen test, PCR, dan sebagainya. Infeksi COVID-19 tidak menyebabkan respons kekebalan yang bertahan lama dan beberapa pasien yang sembuh dapat terinfeksi kembali oleh virus yang sama.

Hingga saat ini juga belum ditemukan terapi pengobatan yang efektif untuk menangani infeksi virus COVID-19. Oleh karena itu untuk mencegah infeksi COVID-19,dibutuhkan vaksin yang imunogenik dan menghasilkan kekebalan yang tahan lama. Selain itu, untuk mencapai herd immunity terhadap COVID-19, sebagian besar populasi perlu divaksinasi agar virus sulit menyebar di seluruh populasi. Herd immunity juga sangat penting untuk menjaga orang – orang yang tidak dapat divaksinasi (misalnya karena kondisi kesehatan seperti reaksi alergi terhadap vaksin, umur tua) aman dan terlindungi dari penyakit. Menurut Our world in data, 110,620,807 orang di Indonesia telah divaksin penuh. Namun angka itu hanyalah 41,4% dari total penduduk Indonesia sehingga kebutuhan vaksinasi di Indonesia masih sangat kurang untuk herd immunity

Vaksin Merah Putih adalah vaksin inaktif COVID-19 hasil kolaborasi Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis Pharmaceuticals. Jenis vaksin inaktif dipilih karena dapat menghasilkan kekebalan yang bertahan lama, imunogenisitas yang baik, dan lebih aman karena tidak dapat menyebabkan penyakit. Selain itu vaksin Merah Putih merupakan vaksin inaktif dengan whole virus sehingga dapat mengenali dan  melindungi tubuh dari virus yang telah bermutasi. Uji coba pada kultur sel, hewan coba mice, kelinci dan macaca juga telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan keamanan vaksin. Vaksin ini dijadwalkan untuk uji klinis fase 2 dan 3 pada Januari hingga Juni 2022. Vaksin Merah Putih ini ditujukan sebagai vaksin booster dan juga untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia sehingga dapat mengurangi impor vaksin dari luar negeri. Vaksin Merah Putih diharapkan dapat membantu mengatasi pandemi COVID-19 ini terutama di Indonesia karena isolat yang digunakan merupakan isolat dari virus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sehingga akan lebih cocok untuk virus yang bersirkulasi di Indonesia. Vaksin ini juga telah diawasi oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sehingga dijamin aman. 

Walaupun telah menerima vaksinasi, alangkah baiknya kita tetap menjaga protokol – protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Selain itu kita juga harus tetap menjaga kesehatan dengan cara makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur agar sistem imun kita kuat melawan penyakit. 

Penulis: Anastasia Hanny Irawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp