Peternakan merupakan bisnis yang berkembang dengan sangat pesat serta memiliki permintaan yang cukup tinggi, terutama unggas seperti ayam. Saat ini ada berbagai jenis ayam yang bisa dimanfaatkan untuk diternakkan baik itu ayam kampung, ayam petelur maupun ayam potong. Kurangnya ilmu dan wawasan dapat membuat peternakan ayam yang dijalankan kurang berjalan sesuai dengan rencana dapat mempengaruhi efisiensi dari peternakan itu sendiri. Memasuki era revolusi industri 4.0, setiap negara mulai berlomba-lomba untuk memajukan negara dan bangsanya dalam berbagai bidang agar dapat menghadapi tantangan global, termasuk dalam bidang peternakan. Kemajuan teknologi juga dapat dirasakan dengan adanya suatu sistem yang di mana kita dapat mengendalikan suatu sistem elektronika dengan program. Salah satunya adalah teknologi yang berbasis Internet Of Things (IoT).
Internet of Things (IoT) saat ini sudah mulai diaplikasikan di bidang agrikultur, salah satunya adalah di bidang peternakan. Penggunaan IoT memungkinkan peternakan menjadi peternakan pintar atau smart farming yaitu sistem monitoring peternakan dapat dilakukan dari jarak jauh menggunakan mikroprosessor semi otomatis. (Handigolkar, Kavya, & Veena, 2016). Komposisi biaya yang biasa dikeluarkan dalam perusahaan peternakan adalah 67% pakan ternak, 20% dokter hewan, 5% pekerja kasar, 2% obat dan vitamin, 6% lain-lain. Pakan ternak (feed) menghabiskan 60-70% dari biaya produksi dalam peternakan oleh karena itu penggunaan pakan perlu untuk dimaksimalkan (Prakash, Saxena, & Singh, 2020). Efisiensi pemberian pakan merupakan salah satu faktor dalam penentuan index produktivitas peternakan.
Penerapan IoT dapat mengukur tingkat makanan ayam di luar silo/tangki untuk memastikan kecukupan pasokan makanan setiap saat dan untuk mencatat konsumsi makanan harian. Mengukur dan melaporkan konsumsi air di tangki untuk memastikan pasokan air yang cukup setiap saat dan untuk mencatat konsumsi air setiap hari Monitor dan kontrol kipas. Memonitor parameter Lingkungan suhu, kelembaban, kecepatan udara, Intensitas cahaya, NH3, CO2, controlling fans melalui Inverter. Mengatur pengelolaan kondisi lingkungan untuk pemanas dan pendingin berdasarkan pada parameter lingkungan. pemantauan berat ayam melalui skala digital, dan mengukur parameter efisiensi peternakan yaitu FCR (Feed Conversion Ratio), FE (Feed Efficiency), dan IP (Index Productivity). Berat ayam saat panen dan tingkat mortalitas ayam juga diperbandingkan antara sebelum implementasi IoT dengan setelah implementasi IoT.
Adanya implementasi IoT diharapkan dapat memberikan terobosan terkait pemeliharaan yang sehat, mengurangi beban kerja, mengurangi cost, meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, meningkatkan kualitas data, pengambilan keputusan berdasarkan data.
Penulis : Amelia Lintang Putri Kirana
Program Studi Magister Agribisnis Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR