Perspektif Muslim Puritan Terhadap Program KB: Kasus Gerakan Salafi di Semarang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Liputan6

Program Keluarga Berencana merupakan salah satu kebijakan di Indonesia terkait masalah kependudukan dan pembangunan keluarga yang secara luas dianggap berhasil. Namun, beberapa kendala muncul selama proses implementasi kebijakan, salah satunya terkait dengan keyakinan agama tentang keluarga berencana. Sebuah kelompok Islam bernama Gerakan Salafi, misalnya, meyakini pro-natalisme dan melarang penggunaan kontrasepsi. Salah satu kecamatan di Kota Semarang, yaitu Banyumanik, mengalami pertumbuhan jumlah anggota kelompok yang cukup signifikan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam untuk mengumpulkan data. Sebagian besar anggota kelompok ini memiliki lebih dari dua anak. Menariknya, banyak dari mereka berharap untuk memiliki lebih banyak anak di masa depan. Sebagian besar informan menilai program Keluarga Berencana hanya sebatas mengontrol atau membatasi kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi tertentu. Keyakinan dogmatis ini merupakan keyakinan mutlak anggota Salafi, yang cukup sulit diubah. Mereka menganggap bahwa nilai keyakinan ini bersifat final. Nilai program Keluarga Berencana yang ditentang oleh gerakan Salafi terkait dengan isu pembatasan jumlah anak. Pemerintah harus memperluas cakupan kampanye, terutama dialog dengan mereka.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Banyumanik, Semarang. Lokasi ini dipilih karena perkembangan gerakan Salafi yang signifikan di daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer menggunakan teknik: wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sumber data primer berasal dari guru Salafi di halaqoh, anggota Salafi yang telah menikah, dan anggota Salafi yang belum menikah. Data sekunder berasal dari arsip dan dokumen yang terkait dengan gerakan Salafi, termasuk buku-buku dan sumber online tentang gerakan Salafi.

Berdasarkan studi ini dapat diketahui perspektif gerakan salafi terhadap program KB, nilai program Keluarga Berencana yang ditentang oleh gerakan Salafi terkait dengan isu pembatasan jumlah anak, gerakan Salafi akan bertindak sesuai keyakinannya dalam menentang program KB dengan memperbanyak anak dan mengkampanyekan penolakan program KB melalui media mereka, melibatkan gerakan Salafi dalam program KB dapat dilakukan dengan strategi partisipatif. Strategi ini memungkinkan mereka untuk terlibat aktif dalam program KB, sedangkan pelaksana kegiatan KB adalah fasilitator partisipatif.

Penulis: Dr. Lutfi Agus Salim, SKM, M.Si

Informasi detail artikel ini:  http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&profile=ehost&scope=site&authtype=crawler&jrnl=09739122&AN=148409681&h=X%2Fa8ZAlkrwZ9Ws00XE%2FIx%2FzDg8NG1kVS2f%2FZ8iQtuq3vILUK64SJ%2FySnGK%2FW6szInxzJfF9uEkD2ebLnyqhSoA%3D%3D&crl=c

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp