Ustaz Wijayanto Berikan Motivasi dalam Rapat Pejabat Administratur UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ustaz Wijayanto saat memberikan tausyiah dan motivasi dalam acara Rapat Administratur dan Pengawas Universitas Airlangga, Sabtu (11/12/2021). (Foto: Andi Pramono)

UNAIR NEWS – Ustaz Wijayanto menyampaikan ada lima hal yang mesti dilakukan jika seseorang ingin membuat perubahan. Lima hal itu adalah berubah, bangkit, memberikan penyembuhan, menata ulang, dan melakukan perencanaan. Menurutnya, untuk membuat perubahan setidaknya ada habbit atau kebiasaan yang harus dilakukan.

“Yang harus kita evalusi saat ini untuk membuat perubahan adalah habbit. Maka, yang harus kita evalusi sekarang adalah kebiasaan yang tidak baik,” ucap ustaz Wijayanto.

Ustaz Wijayanto melanjutkan, “Orang harus membuat perubahan. Karena Allah tidak akan mengubah suatu kaum jika ia tidak ingin membuat perubahan”. Tausyiah dan motivasi itu diberikan ustaz Wijayanto dalam acara Rapat Administratur dan Pengawas Universitas Airlangga, pada Sabtu (11/12/2021).

Rapat kerja yang berlangsung di Ballrom Hyatt Regency Yogyakarta itu dihadiri oleh seluruh kepala bagian (kabag) dan kepala sub-bagian (kasubag) yang ada di fakultas, serta kepala seksi (kasi) dan kepada sub-direktorat (kasubdit) yang ada di Kantor Manajemen Universitas Airlangga (UNAIR).

Ustaz Wijayanto (kanan) saat berinteraksi dengan para peserta Rapat Administratur dan Pengawas Universitas Airlangga, Sabtu (11/12/2021). (Foto: Andi Pramono)

Pada kesempatan itu, ustaz Wijayanto menyampaikan ciri kerja sebagai pengabdian kepada Allah. Pertama, niat kerja. “Kerja harus diniati untuk beribadah,” ucap ustaz yang aktif memberikan tausyiah di beberapa stasiun televisi itu.

Kedua, cara kerja. “Pekerjaan akan menjadi ibadah ketiga caranya benar. Integritas seseorang akan menentukan kehidupan di dunia hingga akhirat,” lanjutnya. Selanjutnya, ciri ketiga adalah bidang kerja, dan ciri keempat adalah manfaat kerja.

Dalam kesempatan itu, ustaz Wijayanto menyampaikan tausyiah dengan sangat interaktif. Pihaknya memberikan mini games dan melempar pertanyaan kepada para peserta. Sehingga, meski berlangsung malam hari, para peserta aktif mengikuti tausyiah dan motivasi hingga selesai.

Pada akhir ceramah, ustaz Wijayanto memberikan enam pertanyaan yang perlu direfleksikan oleh para peserta. Enam pertanyaan itu antara lain: Mengapa berubah? Berubah kemana? Untuk apa berubah? Apa yang perlu diubah? Siapa yang perlu berubah? Dan, Bagaimana caranya berubah? (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp