Peran Interferon gamma dan Interleukin-10 dalam Pertumbuhan Kanker Payudara

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh goodspaguide.co.uk

Kanker payudara merupakan penyakit yang banyak menimbulkan kematian. Kematian penderita kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan kanker payudara serta penyebaran sel kanker ke berbagai organ tubuh yang dikenal dengan metastasis.  Proses inflamasi atau radang ikut serta dalam pertumbuhan serta penyebaran sel kanker. Adanya inflamasi akan memicu terjadinya proliferasi sel kanker diikuti dengan bertambahnya ukuran kanker. Proses inflamasi dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai macam mediator radang yang bersifat pro-inflamasi dan anti-inflamasi. Mediator pro-inflamasi akan meningkatkan proses inflamasi dan sebaliknya peningkatan mediator anti-inflamasi dapat menurunkan proses inflamasi.

Interferon gamma merupakan salah satu mediator pro-inflamasi yang berperan dalam pertumbuhan kanker payudara sedangkan Interleukin-10 tergolong mediator anti inflamasi yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker payudara. Interferon gamma merupakan salah satu mediator inflamasi yang juga memiliki sifat antivirus dan anti tumor. Oleh karena itu interferon gamma memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kanker payudara.  Pada tahap awal terjadinya kanker, ekspresi interferon gamma akan meningkat sebagai respons tubuh yang berusaha melawan sel kanker. Akan tetapi pada kanker payudara tahap lanjut, ekspresi interferon gamma akan turun kembali yang mencerminkan ketidakmampuan respons imun tubuh untuk melawan pertumbuhan sel kanker. Di pihak lain, interleukin -10 merupakan mediator anti-inflamasi yang ditengarai berperan dalam pertumbuhan kanker payudara. Selain bersifat anti-inflamasi, interleukin -10 diduga berperan dalam meningkatkan pertumbuhan kanker payudara. Interleukin -10 menghambat produksi beberapa sitokin yang berperan dalam imunosurveilans sel kanker. Dalam literatur disebutkan bahwa peningkatan kadar interleuin -10 dapat membantu sel tumor untuk menyelamatkan diri dari sistem imun tubuh.

Lale Maulin, Willy Sandhika dan Grace Ariani telah melakukan penelitian untuk membandingkan ekspresi interferon gamma dan interleukin -10 pada berbagai stadium pertumbuhan kanker payudara. Penelitian ini menemukan bahwa ekspresi interferon gamma memang memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan kanker payudara sedangkan ekspresi interleukin -10 tidak memiliki peran signifikan dalam pertumbuhan kanker payudara. Pada kanker payudara dengan ukuran kecil (stadium T1) terjadi peningkatan ekspresi interferon gamma yang merupakan respons tubuh terhadap terjadinya sel kanker. Apabila sel kanker dapat mengalahkan respons imun tubuh maka kanker payudara akan bertumbuh dengan ukuran sedikit lebih besar (stadium T2). Pada stadium ini ekspresi interferon gamma akan menurun karena sel kanker sudah berhasil menerobos sistem imun tubuh. Ketika ukuran kanker bertambah besar (mencapai stadium T3) maka ekspresi interferon gamma akan meningkat kembali yang mencerminkan respons imun tubuh berupa usaha menekan pertumbuhan sel kanker. Akan tetapi jika kanker tetap bertumbuh dan mencapai stadium pertumbuhan dengan ukuran paling besar (stadium T4) maka respons imun tubuh sudah tidak memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan sel kanker dan ekspresi interferon gamma akan menurun. Hasil penelitian Lale yang lain menunjukkan bahwa ekspresi interleukin -10 tidak memiliki perbedaan yang bermakna pada berbagai stadium pertumbuhan kanker payudara. Tidak didapatkan perbedaan yang signifikan ekspresi interleukin -10 pada berbagai stadium pertumbuhan kanker payudara.

Hasil penelitian Lale tersebut telah mengungkap bahwa walaupun kedua sitokin tersebut memiliki efek terhadap inflamasi, akan tetapi ekspresi interferon gamma dan interleukin -10 pada penelitian ini memiliki peran yang berbeda. Interferon gamma jelas memiliki peran dalam pertumbuhan sel kanker payudara sedangkan ekspresi interleukin -10 tidak memiliki peran bermakna dalam pertumbuhan kanker payudara. Penelitian ini membuka wawasan untuk pengembangan berbagai agen biologis seperti interferon gamma dalam menghambat petumbuhan kanker payudara.

Penulis: Dr. Willy Sandhika, dr., M.Si, SpPA(K)

Link artikel jurnal: https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/16937/15020

Artikel ilmiah populer ini diambil dari artikel jurnal dengan judul: The Role of IFN gamma and IL-10 in Breast Cancer dengan penulis LaleMaulin Prihatina, Willy Sandhika dan Grace Ariani yang telah terbit pada Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, Volume 15, No. 4, bulan October-December 2021, halaman 1611 – 1615.  

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp