Kurkumin Rempah Lokal namun Potensial untuk Pengobatan Demam Berdarah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Pinterest

Curcuma dengan nama lain temulawak, adalah rempah yang sudah dikenal sejak dulu sebagai obat herbal tradisional di daerah tropis. Curcuma juga terkenal karena kandungan  zat kurkuminoid yang memang membawa banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Kurkuminoid merupakan senyawa bioaktif yang terdapat dalam Curcuma sp., tanaman obat tropis yang terdapat pada kunyit dan temulawak, menunjukkan aktivitas biologis spektrum luas, termasuk antivirus.   Disisi lain perkembangan teknologi proses begitu cepat, diantaranya teknologi nano.  Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular. Salah satu aplikasi utama nanoteknologi adalah nanopartikel yang digunakan dalam zat atau senyawa obat.  

Penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan nanoemulsi kurkumin dengan muatan permukaan yang berbeda (nanoemulsi kurkumin (+) dan nanoemulsi kurkumin (-)) serta mengevaluasi karakteristik fisiknya, sitotoksisitas sel in vitro, dan aktivitas antivirus terhadap virus dengue (DENV) 1 dan 2.

Metode yang digunakan dengan menyediakan dua bentuk nanoemulsi yang berbeda dari muatan permukaannya melalui prosedur spontan yang menghasilkan karakteristik yang sama kecuali untuk nilai potensial zeta. Sitotoksisitas ditentukan dengan menggunakan metode RT-PCR pada sel A549, dan sifat anti-DENV ditentukan dengan perhitungan nilai konsentrasi hambat 50 (IC50). 

Adapun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa muatan positif dari nanoemulsi yang mengandung kurkumin menunjukkan efek yang lebih baik dalam mengurangi replikasi virus yang diwakili oleh nilai IC50 yang lebih rendah. Selain itu, DENV-1 lebih sensitif dan responsif terhadap kurkumin dibandingkan dengan DENV-2.

Hasil yang ditemukan menujukkan bahwa muatan permukaan positif dari nanoemulsi yang mengandung kurkumin ternyata dapat meningkatkan efek antivirus dari kurkumin sehingga kemanfaatannya dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk infeksi virus dengue.

Penulis: Annis Catur Adi

Link Jurnal: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33563189/

Journal Name: Pharmaceutical Nanotechnology

Volume 9 , Issue 3 , 2021 DOI : 10.2174/2211738509666210204121258

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp