Puluhan Mahasiswa dari Luar Pulau Jawa Belajar di UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Puluhan mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) di Universitas Airlangga tahun 2022. (Foto: Andi Pramono)

UNAIR NEWS – Puluhan peserta pertukaran mahasiswa mengikuti acara penyambutan di Aula Amerta Kantor Manajemen Kampus C UNAIR, Rabu (1/12/2021). Mereka adalah mahasiswa dari luar Pulau Jawa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) di Universitas Airlangga.

Mereka berasal dari puluhan kampus di berbagai wilayah di Indonesia. Seperti Manado, Makassar, Gorontalo, Palangka Raya, Tarakan, dan juga Bali. “Aturan PMM-DN tahun ini, mahasiswa dari Pulau Jawa harus mengikuti program di luar Jawa, begitupun sebaliknya,” ucap Direktur Pendidikan UNAIR Prof. Dr. Sukardiman, M.S., Apt.

“Pada kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Red) ini salah satu tujuannya adalah bagaimana mahasiswa bisa mengenal lintas perguruan tinggi, mengenal budaya, dan adanya komunikasi antar mahasiswa,” tambahnya.

Selama satu semester ke depan, para mahasiswa ini akan mengikuti program di UNAIR, baik kegiatan perkuliahan maupun kegiatan penunjang soft skill yang ada di UNAIR. Dalam kesempatan itu, Prof Maman sapaan karib Prof Sukardiman, melaporkan program serupa yang telah berjalan di tahun 2020 ini.

Program PMM-DN diikuti oleh sebanyak 420 mahasiswa yang mengikuti program secara online, dan 41 mahasiswa dari luar Pulau Jawa mengikuti program secara offline. Mereka berasal dari 113 perguruan tinggi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

“Selain itu, ada 25 mata kuliah yang diikuti secara daring. Peminat paling tinggi antara lain mata kuliah Hukum Pidana Korupsi, Kepemimpinan Pengambilan Keputusan, dan Kesehatan Mental. Dua mata kuliah ini dari S1 Psikologi,” ucap Prof Maman.

Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi Subhan, S.H., M.H., CN. menekankan bahwa sebelum ada program MBKM dari Kemdikbud-Ristek, UNAIR telah memiliki program serupa. Beberapa contohnya adalah penerapan Sistem Kredit Prestasi (SKP) maupun kebijakan bebas skripsi bagi mahasiswa yang memperoleh medali emas dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

“Kegiatan non-akademik membentuk namanya soft skills, ini yang dibutuhkan para mahasiswa setelah nanti belajar, bagaimana memimpin, teamwork, bukan super man tapi super team,” ucap Hadi.

Sebagai informasi, program PMM-DN merupakan salah satu program yang mendukung program BMKM yang digagas oleh Kemendikbud-Ristek. Program ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh bekal pengalaman selain belajar di kampus sendiri. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp