Produk hasil hutan tropis Kalimantan Timur tidak hanya kayu tetapi juga hasil hutan non-kayu seperti jamur bertubuh buah. Pemanfaatan jamur bertubuh buah yang hidup liar didalam hutan tropis masih sangat jarang. Pemanfaatan jamur ini hanya sebatas dari pemanfaatan lokal baik itu sebagai jamur yang bersifat edible dan untuk obatoleh suku asli yang mendiami wilayah sekitar hutan tropis Kalimantan Timur.
Dalam pencarian potensi material alami dari hutan tropis Kalimantan Timur, dilakukan penapisan analisis potensi jamur yang tumbuh di hutan tropis sebagai antioksidan. Kondisi lingkungan dengan kelembapan yang tinggi menjadikan suatu faktor menarik dalam penapisan senyawa metabolit sekunder dan bioaktivitas dari jamur hutan tropis. Pendekatan penapisan dan analisa potensi antioksidan menjadikan dasar awal dalam eksplorasi besar guna mencari potensi lain dari jamur hutan tropis.
Empat jenis jamur hutan tropis terseleksi yaitu Auricularia auricula, Schyzophyllum commune, Microporus xanthopus, dan Trametes versicolor teridentifikasi secara uji fitokimia mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, triterpenoid, saponin, tanin dan kumarin. Hasil analisa peredaman radikal bebas DPPH oleh empat jenis jamur hutan tropis menunjukkan potensi yang cukup baik hal ini ditunjukkan dari nilai IC50 peredaman radikal bebas yang bervariasi dari setiap ekstrak jamur tersebut. Nilai IC50 peredaman radikal bebas DPPH oleh jamur Auricularia auricula sebesar 499,25 g/mL, Schyzophyllum commune sebesar 121,37 g/mL, Microporus xanthopus sebesar 251.20 g/mL dan Trametes versicolor sebesar 493.04 g/mL. Hasil ini menunjukkan bahwa empat ekstrak jenis jamur hutan tropis dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai agent antioksidan alami
Penulis: Rico Ramadhan
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada artikel ilmiah di: https://smujo.id/biodiv/article/view/8828
