Bioprospeksi Senyawa Bahan Alam untuk Antituberkulosis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi by FK Unair

Tuberkulosis (TB), penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, telah menyerang manusia sejak zaman dahulu kala. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan dalam pengendalian penyakit ini di tingkat global dan nasional, sekitar sepertiga dari populasi dunia masih terinfeksi M. tuberculosis [1,2]. Kebangkitan global TB dan perkembangan resistensi obat, multidrugresistant (MDR), dan strain yang resistan terhadap obat (XDR) secara ekstensif menghadirkan tantangan yang signifikan untuk pengelolaan dan pengendalian TB. Peningkatan kasus MDR-TB yang mengkhawatirkan memerlukan pengembangan yang mendesak dari kemoterapi TB baru, yang lebih efektif dan lebih aman [3].

Oleh karena itu, pencarian kemoterapi antituberkular baru dari senyawa bahan alam yang belum banyak dieksplorasi menjadi sangat penting. Ketertarikan dalam penelitian yang berkaitan dengan senyawa bahan alam baru ini, sebagian didorong oleh meningkatnya insiden MDR-TB, telah meningkatkan prospek penemuan obat antituberkular baru. Hal ini disebabkan sebagian besar kemoterapi yang tersedia saat ini seperti rifampisin dan kapreomisin yang digunakan dalam pengobatan TB berasal dari produk alami, yang terbukti menjadi sumber obat baru yang melimpah untuk digunakan sebagai pengobatan berbagai penyakit. Untuk memenuhi kebutuhan global akan antibiotik baru dari senyawa bahan alam, berbagai strategi dengan high throughput screening telah dirancang dan diimplementasikan. Ulasan ini menyoroti strategi penemuan obat antituberkular baru dari senyawa bahan alam dan berbagai teknik evaluasinya.

Ulasan pada review artikel meliputi: (1) Pengertian tentang tuberkulosis dan kemoterapi anti-TB saat ini, (2) Resistensi antimikroba dan mekanisme resistensi dalam Mycobacterium tuberculosis, (3) Upaya penemuan obat baru dari senyawa bahan alam, yang berasal dari tumbuhan obat maupun dari mikroba, (4) Strategi dereplikasi untuk mendapatkan senyawa bahan alam anti-TB baru, dan (5) Berbagai teknik Bioassay untuk mengevaluasi senyawa anti-TB.

Penulis: Nanik Siti Aminah

Informasi lebih lengkap, disampaikan secara komprehensif dan menarik pada artikel yang berjudul “Bioprospecting for antituberculosis natural products – A review” yang dimuat dalam jurnal OPEN CHEMISTRY dengan doi: https://doi.org/10.1515/chem-2021-0095

dan dapat diakses di https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/chem-2021-0095/html

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp