Apakah Anak Perlu Imunisasi Lengkap untuk Mencegah Kejadian Diptheri?

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by CNN Indonesia

Diptheri adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Penyebab Diptheria adalah bakteri Corynebacterium diphtheriae.. Kejadian Diphteri menyebabkan kesulitan bernafas, kegagalan jantung, paralysis dan kematian. Hal ini menyebabkan biaya yang kita keluarkan untuk perawatan besar dan mempengaruhi penurunan sumber daya manusia. Kondisi ini dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan Sustainable Development (SDGs) khususnya tujuan ketiga yaitu Good Health and Well-Being.

Imunisasi lengkap adalah pemberian vaksin yang meliputi pemberian vaksin Hepatitis B (HB-0) yang dapat diberikan pada anak usia kurang 24 jam. Pada anak usia 1 bulan  diberikan BCG dan Polio 1. Imunisasi  DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2  yang diberikan pada usia 2 bulan. Imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3 diberikan pada usia 3 bulan. Pada usia 4 bulan diberikan DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau polio suntik.

Dalam imunisasi lengkap terdapat pemberian vaksin DPT. DPT adalah vaksin Diptheri, Pertusis dan Tetanus. Apakah penting  imunisasi? Vaksin Diphteri salah satu kandungannya adalah toksin Corynebacterium diphtheriae. Tujuan pemberian Vaksin Diphteri adalah menstimulasi produksi antitoksin yang protektif bila terjadi infeksi  Jadi pemberian vaksin Diphteri akan melindungi bayi ketika terinfeksi  bakteri Corynebacterium diphtheriae. Kejadian Diphteri di masyarakat menunjukkan hubungan yang bermakna dengan cakupan imunisasi lengkap. Jadi pada kelompok masyarakat yang cakupan imunisasi lengkap tinggi dapat melindungi dari kejadian kasus Diphteri,   

Bagaimana peranan lingkungan di masyarakat dengan kejadian Diptheri? Lingkungan yang dimaksud dalam hal ini adalah lingkungan sosial dan lingkungan fisik seperti ruang bersama. Kejadian Diphteri terjadi karena adanya penularan melalui droplet. Pada saat penderita atau pembawa (carrier) penyakit bersin atau batuk , maka droplet akan membawa bakteri Corynebacterium diphtheriae. Apabila ada orang disekitar penderita atau pembawa (carrier) Diptheria secara tidak sengaja menghirup atau menelan percikan air liur dari droplet tadi maka akan tertular. Penularan juga bias terjadi melalui benda yang terkontaminasi air liur penderita seperti peralatan makan. Jadi penggunaan peralatan makan bersama seperti sendok, gelas, piring tanpa disterilkan akan mempermudah terjadinya penularan bakteri Corynebacterium diphtheriae. Lingkungan fisik seperti kondisi rumah berkaitan dengan penularan Bakteri Corynebacterium diphtheriae karena kemudahan interaksi. Kepadatan hunian rumah berpengaruh terhadap penularan.

Penulis: Lucia Yovita Hendrati

Informasi lebih detail mengenai artikel ini dapat dilihat di :

Adelita Setiawan; Lucia Yovita Hendrati. The mapping and analysis of Diptheria Cases in Surabaya (2017-2018)  Jurnal Biometrika, 2021, 10.1: 45-52.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp