Akademisi UNAIR Ungkap Panduan Isoman dan Vaksinasi Bagi Ibu Hamil

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
WEBINAR Literasi Kesehatan Seri 3 yang diadakan Geliat Airlangga bersama UNICEF Indonesia, Sabtu (30/10/2021) secara daring melalui Zoom dan Youtube. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Data jumlah kematian ibu dan bayi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur cukup mengejutkan. Per Oktober 2021, sedikitnya kematian ibu mencapai 1.127 sejak Januari hingga September 2021. Sedangkan Jumlah Kematian Bayi mencapai 2.465 dalam rentang waktu yang sama.

Prihatin atas hal itu, Geliat Airlangga tak berhenti menghelat gerakan peduli ibu dan anak sehat. Sabtu (30/10/2021), melalui Webinar Literasi Kesehatan Seri 3, Geliat Airlangga mengajak para sejawat nakes untuk melindungi ibu hamil; melahirkan; dan menyusui dari bahaya Covid-19.

Dalam presentasinya, Akademisi Universitas Airlangga (UNAIR) Muhammad Ardian C.L., dr. SpOG(K)., M.Kes mengatakan bahwa ibu hamil cenderung lemah dan rentan. Kondisi itu, lanjutnya, membuat ibu hamil lebih rawan terpapar Covid-19. 

Meski demikian, Ardian menyarankan ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 dapat melakukan isoman saja. Syaratnya, usia kehamilan di bawah 39 minggu dan usia ibu tak lebih dari 45 tahun. 

“Ibu hamil dengan syarat di atas boleh isoman. Tapi yang berisiko tinggi, dengan komorbid, sebaiknya diisolasi di tempat khusus atau di rumah sakit,” tegasnya. 

Selama isoman, sambungnya, ibu hamil perlu tetap memantau pergerakan janin bila usia kehamilan di atas 18-20 minggu. Sedikitnya terdapat 10 gerakan janin dalam 12 jam. Ibu hamil juga sebaiknya menghindari stress; tidur cukup 6-8 jam; dan melakukan olahraga ringan. 

Mengenai vaksinasi, Ardian menyatakan bahwa vaksinasi aman dilakukan. Baik pada trimester pertama, kedua, maupun ketiga. 

“Dari penelitian sudah terbukti aman, tidak menyebabkan keguguran atau kecacatan. Ibu hamil dengan komorbid juga diutamakan vaksinasi, selama komorbidnya terkontrol. Tidak perlu takut, ini aman,” tandasnya. 

Pada akhir, Ardian menyarankan agar ibu hamil tetap tinggal di rumah dan menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Terutama menjelang persalinan, yakni dua minggu dari taksiran persalinan. 

Sementara itu, dalam sambutannya, Armunanto M.Kes dari UNICEF Indonesia mengatakan kerja sama yang terjalin dengan UNAIR telah berjalan lebih dari 10 tahun. Menurutnya, kegiatan perlindungan bagi ibu hamil, melahirkan, dan menyusui yang dilakukan UNAIR dan UNICEF di Jawa Timur sangat tepat. Terlebih Jawa Timur adalah daerah dengan populasi terbesar kedua di Indonesia. 

“Kalau kita bisa melindungi kelompok rentan ini dari infeksi Covid, artinya kita melindungi populasi terbesar kedua di Indonesia. Upaya gotong royong ini tampaknya memang harus kita lakukan bersama,” imbuhnya.

Ia mengharapkan 150 peserta yang hadir dapat meneruskan pengetahuan yang didapat kepada masyarakat lain. Agar ibu hamil mendapatkan perlindungan yang optimal dan terhindar dari infeksi Covid-19. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp