Battra UNAIR Gandeng Materia Medica Batu Bongkar Rahasia Pembuatan Masker Herbal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tayangan demo Cupping dalam webinar yang diadakan oleh Pengobat Tradisional. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Program studi Pengobat Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar webinar series “Battra Excitement in Education and Profession” (BAXIE) melalui Zoom meeting dan live YouTube  pada Sabtu-Minggu (23-24/10/2021).

Webinar kali ini mengusung tema “The Roles of Traditional Medicine for Elegancy”. Dalam hal ini bertujuan untuk berdiskusi dan berbagi ilmu cara menjaga kecantikan lewat bahan herbal.

Turut hadir dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Lenny Tandya, Sp. AK, sebagai pembicara akupuntur kecantikan pada hari pertama. Ada pula Dyaninta Yudhiarini, S.Farm., Apt dan Yunita Intan Ryandini, A.Md. Farm selaku tenaga kerja UPT Laboratorium Herbal Materia Medica Batu sebagai pembicara pada hari kedua. Ia menyampaikan topik mengenai pembuatan masker dan lulur alami untuk menjaga kecantikan.

Saat segmen akupuntur kecantikan, tak hanya dilakukan demo langsung terkait titik akupuntur, tetapi juga menayangkan langsung tentang Gua sha dan cupping, sebuah batu giok untuk treatment pemijatan dan akupresur.

Selanjutnya pada hari kedua, webinar membahas manfaat bahan masker dan lulur herbal seperti gandum, beras, daun pegagan (Centella asiatica), cendana, mesoyi, temu giring, kemuning, dan kunyit. Kemudian dilanjutkan workshop pembuatan masker.

“Kandungan Centella asiatica saat ini digandrungi oleh banyak konsumen skincare, padahal daun tersebut sudah lama tumbuh di Indonesia, jauh sebelum Korea merilis produk skincare,” ucap Yunita.

Selain pemaparan materi, ada juga game yang dikemas dalam bentuk web quiz berisi kumpulan soal dari materi yang telah disampaikan. Perserta yang beruntung mendapat doorprize dari panitia.

Sebagai penutup, Muhammad Syafiq Zuhdi selaku panitia berharap agar masyarakat, khususnya mahasiswa UNAIR yang sedang belajar pengobatan tradisional dapat menerapkan ilmu tersebut.

“Semoga kedepannya materi yang didapat kali ini bisa diterapkan sebagai ladang mencari rejeki, lebih-lebih bisa menggagas ide seputar tanaman tradisional,” ungkapnya penuh harap. (*)

Penulis : Viradyah Lulut Santosa

Editor  : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp