Luaran Maternal dan Perinatal pada Kasus Covid-19 dalam Kehamilan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Sehat - Lampungpost.id

Sejak dikenal pada 31 Desember 2019 di Wuhan, infeksi pneumonia baru yang sat ini dikenal dengan nama Covid-19 telah menyebar ke hampir seluruh negara. Penyebaran yang cepat ini juga berdampak pada populasi rentan yaitu ibu hamil. Berbagai perubahan normal yang terjadi pada Ibu hamil tentunya dapat mempengaruhi perjalanan penyakit ini sehingga berdasarkan hal ini, tim peneliti dari divisi Kedokteran Fetomaternal, Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Unair menilai sangat penting untuk melakukan studi agar dapat diketahuiagaimana pengaruh Covid-19 secara spesifik pada populasi spesifik yaitu kasus kehamilan di negara berkembang seperti Indonesia

Studi ini dilakukan di RS rujukan tersier terbesar di Jawa Timur, yang juga menangani mayoritas kasus Covid-19 pada kehamilan di tingkat provinsi. Studi ini menilai karakteristik obstetrik dan kondisi infeksi Covid-19 itu sendiri selama 9 bulan. Secara khusus, studi ini juga menganalisis luaran maternal dan perinatal pada kasus Covid-19 bergejala dan tanpa gejala.

Dari penelitian ini didapatkan 109 kasus osbtetrik dengan puncak kasus terjadi di bulan juni (42 kasus). Mayoritas pasien (69.7%) datang pada kondisi aterm (usia hamil 37 – 42 minggu) dan terjadi persalinan pada hampir semua kasus (93.6%). Dengan banyaknya jumlah kasus Covid-19 pada kehamilan dan terbatasnya sarana di satu wilayah tertentu maka tingkat rujukan ke RS tempat dilakukan studi sangat dominan (41.3% kasus) dan bahkan 27.5% kasus lainnya datang sendiri ke RS rujukan tersier karena ditolak oleh RS lain. Mayoritas kasus didapatkan dalam kondisi asimptomatik (68.8%), kondisi berat ditemukan pada 10% kasus dimana semuanya membutuhkan perawatan intensif. Studi kami juga mendapatkan 41.3% kasus dengan komorbid dimana paling banyak adalah obesitas dan hipertensi dalam kehamilan. Gambaran foto thorax pneumonia terjadi pada 40.4% kasus dan didapatkan 7 kematian maternal disertai 8 kematian perinatal pada studi ini.

Temuan menarik pada penelitian ini adalah meskipun mayoritas kasus Covid-19 yang datang tanpa gejala namun secara khusus kita harus sangat memperhatikan kasus bergejala ketika di RS. Hal ini dikarenakan didapatkannya peningkatan gambaran pneumonia, kebutuhan perawatan intensif dan kematian maternal pada kasus bergejala yang datang ke RS. Kondisi bergejala juga berhubungan dengan kondisi preterm dan lebih rendahnya berat badan bayi baru lahir. Sehingga sangat penting bagi kita dan stakeholder terkait untuk menaruh perhatian lebih pada populasi kehamilan yang terinfeksi Covid-19, dalam hal pencegahan infeksi kita perlu mengetahui bahwa mayoritas kasus yang datang akan sulit untuk dideteksi dikarenakan tidak bergejala, dan jika kasus yang datang memiliki gejala semua sarana pendukung dan SDM harus lebih disiapkan untuk dapat memberikan penanganan secara optimal demi mencegah terjadinya morbiditas dan kematian baik pada Ibu maupun bayi.

Penulis: Mangala Pasca Wardhana dan Ernawati

Untuk informasi lebih lanjut bisa melalui link berikut: https://ysmu.am/website/documentation/files/a32bfabc.pdf

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp