Pengmas Akuntansi UNAIR Banyuwangi Bekali BUMDES Se-Banyuwangi Tentang Digital Marketing

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Tri Siwi Agustina saat menyampaikan paparan. (Foto: SS Zoom)

UNAIR NEWS Prodi Akuntansi PSDKU UNAIR di Banyuwangi kembali melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) Minggu (10/10) lalu. Pada pengmas hari ke-2 ini mengangkat tema tentang Digital Marketing di Era Pandemi. 

Dr. Tri Siwi Agustina, yang merupakan Ketua Pusat Kewirausahaan dan Relasi Industri Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR hadir sebagai pemateri. Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan tips tentang digital marketing dan peluang serta tantangan menuju UMKM Go Digital di masa pandemi covid 19.

Mengawali pemaparannya, Siwi –sapaan akrabnya- menjelaskan, konsekuensi dari adanya revolusi industri 4.0 adalah hadirnya internet dalam segala aspek kehidupan manusia tak terkecuali bisnis. Ia juga mengungkapkan bahwa, saat ini hampir 84% konsumen yang awalnya berbelanja secara konvensional, menjadi membeli barang melalui internet.

“Berdasarkan data, pertumbuhan pasar di e-commerce di Indonesia tumbuh sekitar 40 milyar dalam 10 tahun terakhir, hal ini merupakan sebuah peluang bagi para pengusaha mikro, tinggal kita olah supaya bagaimana produk kita bisa dilirik oleh konsumen,” ungkapnya.

Siwi melanjutkan, meskipun berbisnis secara digital memiliki peluang yang besar namun banyak para pelaku UMKM banyak mengalami kendala saat memasarkan bisnisnya secara online. Baik itu dikarenakan produknya, SDM yang kurang mumpuni dan sarana yang tidak mendukung. Dirinya-pun menguraikan beberapa tips jitu ketika ingin melakukan digital marketing.

“Yang pertama, ketahui siapa konsumen anda sebelum membuat produk, hal itu akan mempengaruhi bagaimana strategi pemasaran nanti dan hindari membuat produk dengan embel-embel untuk semua kalangan karena tidak semua orang punya kebutuhan yang sama,” ungkapnya.

Melanjutkan penjelasannya, Siwi mengungkapkan setelah target pasar dan produk jelas, ciptakan keunikan produk kita dari kompetitor. Baik itu dari segi kebaruan produk, pelayanan, desain, harga, kemasan hingga akses terhadap produk harus direncanakan.

“Hal tersebut tentunya untuk menonjolkan produk kita dari pesaing, sehingga pembeli bisa lebih memilih untuk membeli produk kita,” tandasnya.

Kemudian, ia melanjutkan, kanal untuk penjualan dan promosi juga harus disesuaikan dengan jenis dan target pasar kita. Setiap platform atau marketplace biasanya memiliki spesifikasi yang berbeda.

“Misalnya jika Instagram dan Tik-Tok cenderung untuk anak muda ataupun Shopee yang cenderung menjual fashion dan makanan, semua harus sesuai dengan produk dan pasar kita,” imbuhnya.

Terakhir, tak lupa ia mengingatkan hal terpenting dalam berbisnis online ialah visualisasi produk. Jika foto yang ditampilkan pada kanal penjualan bagus dan menarik, maka peluang konsumen membeli produk yang kita miliki juga akan meningkat.  

“Ada yang disebut customer journey, itu adalah proses dimana sebuah produk membuat konsumen yang belum tau menjadi tertarik membeli, kemudian membeli, kemudian memberikan penilaian dan yang memainkan peran awal tentunya tampilan produk yang kita post di kanal penjualan,” pungkasnya.

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp