Keberhasilan Koreksi Total dari Transposisi Arteri Besar di Daerah Kota Surabaya: Serial Kasus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh budisma.net

Transposisi arteri besar adalah kondisi kelainan jantung dengan adanya perubahan koneksi dari kedua arteri besar terhadap jantung. Kelainan ini merupakan salah satu kelainan jantung bawaan dengan angka kejadian sebanyak 5% dari seluruh kelainan jantung bawaan. Diagnosis bisa ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang seperti ekokardiografi atau kateterisasi jantung. Tatalaksana definitif untuk koreksi kelainan ini adalah operasi arterial switch.

Dua kasus dilaporkan berhasil menjalani operasi ini dan tidak didapatkan komplikasi yang berarti. Kedua pasien menjalani pemulihan dengan baik dan melanjutkan perawatan via poliklinis. Kedua pasien berumur 1.5-3 bulan. Kedua pasien memiliki gejala bibir dan ujung jari membiru yang memberat bila menangis.

Keuntungan dari prosedur arterial switch adalah adanya perbaikan komplit dari anatomis serta fisiologis pasien. Keuntungan lain juga adalah luaran jangka panjang yaitu dicirikan dengan fungsi ventrikular kiri yang baik, irama jantung sinus yang reguler dan tingkat mortalitas yang rendah. Komplikasi pasca operasi yang jarang terjadi antara lain regurgitasi aorta, obstruksi arteri koroner yang bisa berakibat iskemia atau infark miokard. Kejadian reoperasi yang rendah juga dilaporkan dengan penyebab adanya stenosis pulmonal.

Luaran jangka panjang dalam 20 tahun memiliki angka yang baik sekitar 90%. Faktor yang mempengaruhi melibatkan factor pre-operasi, intraoperatif, dan pascaoperasi. Manajemen waktu yang baik dan pemilihan teknik operasi akan memberikan luaran yang baik pula.

Penulis: Heroe Soebroto, dr.Sp.B-BTKV(K)

Jurnal Ilmiah Lengkap Kami: https://balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/2005

Soebroto, H., Danisa, F., Hakim, A.R. 2021. Successful total correction of Transposition of Great Artery in Surabaya’s rural area experience: serial cases. Bali Medical Journal 10(1): 4-7. DOI: 10.15562/bmj.v10i1.2005

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp