Upaya Berantas TBC, FK UNAIR Adakan Pelatihan Bagi Kader Ibu Hamil di Sumenep

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
KEGIATAN Pengmas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga di Puskesmas Guluk-Guluk, Sumenep pada Sabtu (25/9/2021). (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) baru saja menggelar pelatihan kader tuberkulosis (TBC) ibu hamil. Kegiatan dilangsungkan di Puskesmas Guluk-Guluk, Sumenep (25/9/2021). 

Dalam kesempatan itu, FK UNAIR menggandeng Dinas Kesehatan Jawa Timur; Dinas Kesehatan Sumenep; dan Puskesmas Guluk-Guluk. Ketua tim Pengmas Farida Fitriana, S.Keb., Bd., M.Sc. mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya promotif-preventif guna memberantas penyakit menular TBC atau TB Paru di Kabupaten Sumenep.

“Kalau orang hamil, kena TB, beban kesehatannya itu ganda. Ada konsekuensi bagi ibu dan janin, bahkan ketika bayinya nanti dilahirkan,” jelasnya. 

Dijelaskan Farida, sapaannya, ibu hamil lebih lemah dibandingkan orang dewasa sehat pada umumnya. Sebab, beban yang ditanggung tidak hanya dirinya, tetapi juga janin. Ibu hamil dinilai lebih riskan terhadap infeksi seperti TB. 

“Misalkan ada dua orang, satunya hamil dan satunya tidak hamil kontak dengan orang TBC Paru. Maka kemungkinan besar orang hamil inilah yang akan tertular, karena dia dalam kondisi lemah,” jelas Farida.  

Farida menuturkan, TB adalah problem yang sangat serius di Indonesia. Data terakhir menunjukkan Indonesia berada di peringkat kedua dunia dengan kasus TB terbanyak. Banyak faktor yang memengaruhi, termasuk minimnya edukasi.

Di sisi lain, lanjutnya, selama ini penyakit TB masih ditangani secara kuratif-rehabilitatif dan memerlukan biaya yang cukup besar. Padahal, pendekatan preventif sangat penting agar masyarakat tahu upaya-upaya pencegahan sejak awal. 

“Kami ingin menjadikan Sumenep sebagai pilot project. Nanti akan kita evaluasi, jika berhasil, bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain. Ini sekaligus merupakan tindak lanjut center of excellence pemberantasan TB oleh Kemenkes,” jelasnya.  

Diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep hadir secara langsung dan memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut. Pihaknya berharap peran kader dapat dioptimalkan. 

Dari pelatihan tersebut, sebanyak 30 kader diberikan tugas untuk mengedukasi ibu hamil. Farida mengharapkan setiap kader bisa mengedukasi minimal tiga ibu hamil. Selanjutnya, ibu hamil dapat melakukan skrining mandiri yang akan ditindaklanjuti oleh faskes setempat. (*)

Penulis : Erika Eight Novanty

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp