Pentingnya Keamaan Sanitasi dan Air Minum bagi Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ILustrasi: Kesling Kit

UNAIR NEWS – Air minum dan sanitasi yang aman menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesejahteraan. Penyediaan sanitasi yang baik dan aman, menurut Tri Dewi Virgianti sangat berkorelasi terhadap produktivitas dan terjadinya stunting serta diare.

Dalam sosialisasi bertemakan “Kajian Kapasitas dan Kondisi Pendukung (Enabling Environment) Pencapaian Target Sanitasi Aman Jawa Timur 2021”, Direktur Perumahan Permukiman BAPPENAS itu menyebutkan bahwa rumah tangga dengan akses sanitasi yang layak memiliki risiko 27% lebih rendah untuk terkena stunting dan 23% lebih rendah terkena sakit diare. Selain itu, penerimaan air yang kurang baik pada tubuh secara tidak langsung juga bisa menurunkan tigkat produktivitas.

“Walaupun nutrisi yang diberikan banyak, tapi kalau air yang dikonsumsi atau digunakan itu tidak bersih, pada akhirnya ya tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik dan bisa berujung pada terjadinya stunting,” jelasnya dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh BKMP UNAIR bekersama dengan UNICEF Surabaya dan BAPPEDA Jawa Timur.

Sanitasi yang aman, menurut wanita yang biasa disapa Virgi itu dapat memengaruhi capaian akses air minum yang aman pula. Di Jawa Timur sendiri, Virgi menerangkan bahwa sumber air minum yang layak dan aman berdasarkan parameter E.Coli baru mencapai angka 17.04 persen. Sementara itu, akses air minum layak dilihat dari parameter TDS, E.Coli, pH, Nitrat, dan Nitrirt adalah sekitar 11.09 persen.

Untuk meningkatkan capaian sanitasi yang aman, maka Virgi menyebut diperlukan adanya  keselarasan program dan target antara pemerintah daerah dan pusat. Bagi pemerintah provinsi sendiri, dia menuturkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam kaitannya dengan pembangunan sanitasi. Di antaranya yaitu melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan kabupaten atau kota untuk perencaan dan implementasi kelompok kerja, melakukan review Roadmap Sanitasi Provinsi (RSP), melakukan pendampingan untuk pemuktahiran SSK dan implementasi SSK, dll.

“Saya berharap program kerja bagi pemerintah sendiri tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur saja sebagai andalan, tapi juga melihat hal-hal lain seperti permasalahan sanitasi yang perlu diperhatikan,” harapnya mengakhiri sesi pemaparan.

Penulis: Nikmatus Sholikhah

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp