Pengaruh Perbedaan Cocopeat, Hydroton, dan Sekam Arang pada Media Tanam Terong

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Kabar Mancing

Lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mudah dibudidayakan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Keunggulan ikan lele dumbo dibandingkan ikan air tawar lainnya adalah memiliki kandungan yang cukup tinggi kandungan nutrisi, nilai ekonomis, pertumbuhan cepat dan perawatan mudah. Ikan lele dumbo yang dibudidayakan secara intensif dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air dan peningkatan limbah ekskresi karena padatan dispersi tinggi. Limbah seperti itu dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang mempengaruhi proses fisiologis, perilaku, pertumbuhan dan kematian ikan. Salah satu inovasi untuk pengelolaan kualitas air dan peningkatan produktivitas akibat penyusutan lahan pertanian adalah optimalisasi aquaponik. Sistem aquaponik adalah kombinasi penanaman tanaman dan budidaya ikan dalam satu wadah.

Tanaman ini berfungsi sebagai penyaring limbah budidaya, Prinsip teknologi aquaponik adalah mengurangi amonia dengan menyerap budidaya dengan menggunakan akar tanaman. Hal ini membuat kualitas air lele dumbo budidaya akan lebih baik, menghemat air dan penggunaan lahan serta meningkatkan efisiensi usaha budidaya. Tanaman yang biasa digunakan dalam sistem akuaponik adalah tanaman sayuran dan buah-buahan, salah satunya yaitu terong (Solanum melongena) yang merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat populer dan banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Terong mengandung nutrisi yang cukup tinggi terutama kandungan vitamin A dan fosfor, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai penyumbang bahan nabati bagi penduduk Indonesia.

Sistem akuaponik dapat mengurangi kandungan amoniak dengan menyerap air budidaya atau air limbah menggunakan akar tanaman. Sehingga amoniak diserap dengan bantuan oksigen dan bakteri. Dalam kegiatan budidaya tanpa pergantian air, bakteri memainkan peran penting dalam mengurangi kadar amonia melalui proses nitifikasi. Berdasarkan penelitian, penurunan kadar amoniak dipengaruhi perbedaan media tanam, masing-masing media tanam memiliki karakteristik kemampuan media tanam yang berbeda dalam mempengaruhi penyerapan nutrisi. Berdasarkan pengamatan kadar amonia masih dalam status normal, ambang batas amonia di dalam air harus kurang dari 1,0 mg/L. Sedangkan, kadar nitrit pada akuaponik dengan media tanam terong, masih dalam batas normal dibawah ambang batas nirtit sebesar 1,0 mg/L. Kadar nitrit pada setiap perlakuan cenderung meningkat karena pakan ikan yang tidak termakan dan adanya dari Nitrosomonas bakteri yang memiliki fungsi dalam oksidasi amonia menjadi nitrit tidak bekerja secara optimal sehingga proses nitrifikasi terhambat. Berdasarkan pengamatan nitrat masih dalam kadar normal di bawah 1,0 mg/L yang merupakan ambang batas kandungan nitrat di air.

Kualitas air mempengaruhi penyedia unsur hara bagi tanaman, jika unsur hara tercukupi maka produktivitas dan pertumbuhan tanaman juga akan maksimal. Penyedia unsur hara bagi tanaman yang dapat diperoleh dari nitrat, yang merupakan hasil perombakan amonia dari sisa pakan dan feses. Selain itu, media tanam memiliki fungsi yaitu mengikat unsur hara yang dapat diserap tanaman ketika kekurangan nutrisi untuk tumbuh. Pertumbuhan terong selama penelitian mengalami peningkatan setiap harinya. Parameter yang diamati dari terong adalah panjang awal dan akhir tanaman serta jumlah daun awal dan akhir dari masa pemeliharaan. Hal ini disebabkan adanya proses penyerapan nutrisi oleh media tanam yang memiliki daya serap yang berbeda-beda sehingga pemanfaatan unsur hara untuk pertumbuhannya terong juga akan berbeda 

Penanaman cocopeat, hydroton, dan arang sekam memiliki perbedaan penyerapan amonia (NH³ ), nitrit (NO² ) dan nitrat (NO³).   Sekam arang memiliki efektifitas penyerapan yang leih optimal dengan nilai amonia (NH 3 ) sebesar 0,59 mg/L, nitrit (NO 2 ) sebesar 0,37 mg/L dan nitrat (NO 3 ) sebesar 4,99 mg/L. Sehingga sekam arang dapat menjadi solusi dalam menjaga kualitas air budidaya aquaponik dan meningkatkan produktifitas ikan lele dumbo.

Penulis: Ir. Boedi Setya Rahardja M.P

Disarikan dari jurnal: Effect of differences in cocopeat, hydroton, and husk charcoal as an eggplant planting medium (Solanum melongena) on the absorption of ammonia (NH³), nitrite (NO²) and nitrate (NO³) dumbo catfish (Clarias sp.) water cultivation in aquaponic system.

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/718/1/012049

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp