Penambahan Tepung Maggot pada Pakan Komersial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by elfianpermana010.wordpress.com

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan, ikan nila memiliki rasa yang enak dan harga yang relatif terjangkau dibandingkan ikan tawar lainya. Sehingga permintaan masyarakat menjadi semakin meningkat, Namun masalah penting dalam budidaya ikan nila adalah tingginya harga pakan komersil. Salah satu upaya untuk mengurangi biaya produksi pakan komersial yang mahal adalah dengan memanfaatkan bahan baku alternatif yang mudah didapat di pasaran.  Salah satu bahan pakan alternatif tersebut adalah tepung Maggot (Hermetia illucens). Tepung maggot merupakan bahan baku alternatif yang memiliki nilai gizi yang tinggi berkisar antara 30-45% dengan harga yang lebih murah. Sehingga, dengan adanya penambahan tepung maggot, laju pertumbuhan, konversi pakan rasio dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) semakin meningkat.

Proses pembuatan tepung maggot meliputi beberapa tahap pembuatan. Pertama, maggot direbus pada suhu 80ºC selama 15 menit, kemudian maggot dibersihkan dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel, setelah dibersihkan maggot dikukus selama 20 menit pada suhu 80 C untuk mengurangi lemak yang ada pada tubuhnya, kemudian maggot di oven pada suhu 50 C selama 3 hari agar maggot kering secara menyeluruh, setelah kering maggot dihaluskan menggunakan blender dan diayak menggunakan ayakan 100 mesh dan tepung maggot siap digunakan sebagai bahan pakan.

Tepung maggot yang kemudian dicampur menjadi satu dengan bahan ransum pakan di dalam bak, kemudian diaduk hingga merata dan tambahkan air secukupnya. Bahan pakan yang sudah tercampur rata kemudian dimasukkan ke dalam mesin pembuat pelet, pakan pelet dicetak dengan diameter 1-2 mm dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Pakan pelet yang sudah jadi siap diberikan kepada ikan nila. 

Berdasarkan penelitian, penambahan tepung maggot 24% mengalami laju pertumbuhan paling tinggi, hal tersebut disebabkan banyaknya kombinasi tepung maggot dengan pakan komersial. Hasil rasio konversi pakan menunjukan, semakin banyak jumlah pakan yang tersisa, maka nilai rasio konversi pakan akan semakin tinggi dan sebaliknya. Karena, semakin banyak nilai rasio konversi pakan, semakin banyak pakan yang dibutuhkan ikan nila. Sedangkan efisiensi penyerapan pakan dengan penambahan maggot sebanyak 24% lebih efektif untuk meningkatkan bobot ikan nila. Efisiensi pakan harian yang rendah dengan jumlah pakan yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat konsumsi pakan kecil, hal ini dikarenakan pakan yang dimakan bukan untuk pertumbuhan tetapi untuk adaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Sehingga, penambahan tepung maggot pada pakan komersial dapat meningkatkan laju pertumbuhan, efisiensi pakan, dan menurunkan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus ). Penambahan tepung maggot yang tepat yaitu sebesar 24% pada pakan komersial dapat meningkatkan laju pertumbuhan, efisiensi pakan dan menurunkan rasio konversi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus).

Penulis: Ir. Boedi Setya Rahardja M.P

Disarikan dari jurnal: The effectiveness combination of maggot (Hermetia illucens) flour with commercial feed on growth rate, feed conversion ratio, and feed efficiency of tilapia (Oreochromis niloticus).

https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/679/1/012054/meta

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp