Depurasi Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada Kerang Darah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Ilmu Budidaya.com

Keberadaan logam berat di perairan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan, reproduksi dan kelangsungan hidup biota air. Logam berat akan mengendap di dasar dan menyebabkan organisme yang memakan di dasar perairan seperti udang, kepiting dan kerang akan berpeluang besar terkena logam berat yang telah terikat dengan sedimen. Logam berat di perairan laut adalah Pb dan Cd. Timbal (Pb) merupakan zat beracun yang mudah terakumulasi dalam organ tubuh manusia dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa anemia, gangguan ginjal fungsi, gangguan pada sistem saraf, otak dan kulit. Sedangkan kadmium (Cd) merupakan logam berat yang paling banyak ditemukan di lingkungan terutama lingkungan perairan, dan umumnya menyerang hati dan ginjal. Selain itu, Cd memiliki efek toksik yang tinggi, bahkan pada konsentrasi rendah sekalipun.  

Kerang (bivalvia) sering digunakan sebagai biota indikator logam berat pencemaran karena mampu mengakumulasi logam berat dari lingkungan, mereka secara luas terdistribusi, memiliki sifat menetap, dan filter feeder. Salah satu organisme yang mengandung berat ini logam adalah kerang darah (Anadara antiquata), yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai sumber pemenuhan gizi kebutuhan. Namun, ada kandungan logam berat yang berbahaya di dalam cangkangnya, kerang yang diambil dari perairan yang terkontaminasi logam berat harus dibersihkan atau dimurnikan. Salah satu metode pembersihan kerang adalah depuration yang merupakan proses pembersihan kerang dengan menggunakan alat pembersih sistem resirkulasi.

Berdasarkan data penelitian, kandungan Pb sebesar 2.054 ppm diperoleh dari dalam kerang darah sebelum dilakukan depurasi. Setelah dilakukan depurasi kandungan Pb didalam kerang darah turun menjadi 1.802 ppm. Menurut Keputusan Menteri Perikanan dan Kelautan No. 17 Tahun 2004 tentang Sistem Sanitasi Kerang di Indonesia ambang batas untuk logam berat, kerang dan produk olahan yang akan dikonsumsi harus memenuhi persyaratan, termasuk kandungan maksimal merkuri (Hg), kadmium (Cd) dan timbal (Pb), masing-masing 0,5; 1.0; dan 1,5 mg/kg berat bersih. Pemberian arang aktif pada filter, secara umum cenderung memiliki penurunan kandungan Pb yang lebih tinggi dengan persentase 31,5% dibandingkan filter zeolit sebesar 30,62% dan filter Gracillaria sp. sebesar 25,53%.

Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan filter pada penurunan kandungan Pb pada kerang darah (Anadara antiquata) lebih efektif dalam mengurangi kerang darah dibandingkan tanpa penyaringan yang rata-rata hanya 15,6%. Sedangkan pada Cd, diperoleh kandungan Cd sebesar 2.152 ppm  dari dalam kerang darah sebelum dilakukan depurasi. Setelah dilakukan depurasi kandungan Cd didalam kerang darah turun menjadi 1.853 ppm. Dari data tersebut, terdapat perbedaan hasil penjernihan dibandingkan tidak menggunakan filter. filter arang umumnya cenderung memiliki rata-rata penurunan kandungan Cd dengan persentase 28,56%, lebih tinggi dibandingkan filter zeolit yang berkisar 26,75% dan filter Gracillaria sp. 18,77 %. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan filter pada penurunan kandungan Cd pada kerang darah (Anadara antiquata) lebih efektif dalam mengurangi kerang darah dibandingkan dengan yang tanpa penyaringan yang rata-rata hanya 16,03%.

Oleh karena itu, proses depurasi menggunakan filter yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kandungan Pb dan Cd kerang darah (Anadara antiquata). Pemberian filter arang aktif dapat menurunkan Pb dan Cd kandungan yang lebih tinggi dengan persentase rata-rata 31,5% untuk Pb dan 28,56% untuk Cd. Sehinnga pemberian filter arang aktif lebih efekif dalam menurunkan kandungan logam berat dibandingkan menggunakan filter zeolit, filter Gracillaria sp, dan tanpa menggunakan filter.

Penulis: Ir. Boedi Setya Rahardja M.P

Disarikan dari jurnal: Depuration of heavy metals Pb and Cd content in blood cockles (Anadara antiquata) with different filters.

IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 679 (2021) 012055

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp