Dosen Keperawatan UNAIR Berikan Pelatihan Keswacarri Kepada Kader Kesehatan Jiwa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Dosen Keperawatan UNAIR memberikan pelatihan kesehatan jiwa caring dan spirituality (Keswacarri) kapada kader kesehatan dan caregiver di Rumah Singgah Yayasan Al Hidayah, Mojokerto pada 24 Agustus 2021 lalu.

Dr. Rizki Firtriyasari menuturkan bahwa terdapat sekitar 13 ODGJ di rumah singgah dengan kondisi terkontrol dan mandiri. Mereka juga rutin minum obat saat dilakukan wawancara melalui Whatsapp (08/09/2021).

Namun, peran kader kesehatan jiwa dan caregiver di Rumah Singgah Al Hidayah belum berjalan dengan baik. Hal tersebut disebabkan belum adanya pelatihan untuk para kader kesehatan jiwa secara rutin. Pelatihan pada kader keswa dan caregiver hanya dilakukan pada awal sosialisasi pembentukan kader.

Dampak yang akan terjadi jika peran kader dan caregiver tidak berjalan dengan optimal yaitu program pemerintah yang sudah direncanakan untuk meningkatkan kesehatan jiwa di masyarakat tidak akan tercapai dengan baik, sehingga dibutuhkan adanya pelatihan agar kader kesehatan jiwa dapat melaksanakan peran dengan optimal.

Acara tersebut hadir untuk memberikan pelatihan berupa pemberian materi dan diskusi bersama para pakar kesehatan jiwa. Keswacarri merupakan suatu upaya untuk mengembangkan semangat caring dan spiritualitas para kader kesehatan jiwa dalam merawat pasien ODGJ.

Pelatihan Keswacarri untuk kader kesehatan jiwa ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam aspek kognitif saja, akan tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan aspek afektif dan psikomotor kader kesehatan jiwa.

“Keswacarri ini merupakan bentuk dukungan untuk pengembangan pelayanan keswa di rumah singgah, idealnya rumah singgah ini dapat menjadi salah satu wadah rehabilitasi buat odgj dengan pendekatan yang holistik,” terang Dr. Rizki Fitryasari.

Peran kader kesehatan jiwa yang diterapkan dalam pelatihan Keswacarri ini bahwa dalam menjalankan perannya, kader harus menunjukkan rasa caring atau peduli kepada keluarga dan masyarakat. Kader hadir bukan hanya secara fisik saja, tapi juga hadir secara emosional.

Ia berharap kader Keswa mengaplikasikan aspek holistik berupa sesuai dengan kemampuan yang ada sehingga keberadaan ODGJ dapat diterima dan stigma di masyarakat menurun.

Setelah dilakukan acara pelatihan tersebut, tim dosen Keperawatan UNAIR melakukan penelitian. Hasil penelitian tentang pengaruh pelatihan kesehatan jiwa caring dan spirituality (Keswacarri) terhadap kemampuan peran kader kesehatan jiwa pada hasil pre test maupun post test menunjukkan bahwa terhadap peningkatan pengetahuan para kader terhadap komitmen, caring dan spiritualitas. (*)

Penulis: Khoirunnisa S.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp