Peningkatan Keberdayaan Petani Tambak Saat Pandemi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Lamongan. (Foto: SS Zoom)

Program pemerintah Indonesia terkait pemberdayaan petani tambak khususnya di desa  dilakukan untuk tujuan meningkatkan dan memanfaatkan sumber daya yang ada agar lebih  berkembang, membantu proses kemajuan desa, dan meningkatkan taraf hidup, serta kesejahteraan  masyarakatnya. Upaya yang dapat dilakukan di antaranya adalah dengan menciptakan kerjasama  antara perguruan tinggi dengan kepala desa, salah satunya dalam bentuk kegiatan Pengabdian  Kepada Masyarakat (Pengmas). Sudah bukan rahasia lagi kalau tugas utama dosen dalam Tri  Dharma Perguruan Tinggi harus dilaksanakan dengan baik. Selain menyelenggarakan proses  pendidikan, juga melakukan penelitian yang hasilnya diinformasikan, diterapkan, dan bermanfaat  untuk masyarakat.  

Kegiatan Pengmas tersebut telah dilakukan oleh para dosen yang bekerjasama dengan  mahasiswa dan para alumni dari Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas  Airlangga dengan menerapkan ide kreatif untuk mencarikan solusi dalam meningkatkan  keberdayaan petani tambak di Desa Dukuh Tunggal, Glagah-Lamongan. Sasaran dalam program  pemberdayaan masyarakat di masa pandemi covid-19 melalui pengenalan pakan suplemen yang  mengandung bakteri probiotik sebagai pendamping pakan utama untuk ikan yang sedang  dibudidaya di daerah Lamongan.  

Berdasarkan letak geografisnya, dalam satu tahun petambak di Lamongan mempunyai dua  kegiatan yang berkesinambungan, yaitu bertani menanam padi dan budidaya perikanan. Kegiatan  ini dipengaruhi oleh ketersediaan air tawar yang keberadaannya dipengaruhi tergantung pada musim (kemarau dan hujan). Pada musim kemarau, ketersediaan air tawar sangat langka  sedangkan air tawar berlimpah pada musim hujan. Berdasarkan kondisi seperti ini membuat  petambak lebih kreatif dalam menentukan waktu yang tepat untuk budidaya perikanan untuk  menghindari gagal panen raya perikanan.  

Terkait dengan keterbatasan waktu untuk budidaya perikanan, masalah yang dihadapi para  petambak pada umumnya adalah kegagalan pada saat pemeliharaan. Dimana bibit ikan diambil  dari lain daerah, sehingga perlu adaptasi untuk penyesuaian dengan perairan di Lamongan. Selain  itu kualitas perairan yang berasal dari sungai diduga juga terkontaminasi oleh bahan pencemar  yang berasal dari aktivitas manusiayang akan mempengaruhi kualitas perikanan. Ikan yang hidup  diperairan tercemar menjadi tidak sehat, daya tahan tubuh menurun, nafsu makan menurun,  sehingga mudah terserang berbagai penyakit seperti parasit, bakteri patogen, atau penyakit lainnya. 

Salah satu alternatif sebagai solusi untuk membantu para petambak dengan memberikan  informasi tentang pakan suplemen. Pada kegiatan Pengmas di Lamongan, dikenalkan pakan  suplemen probiotik untuk menurunkan dampak yang ditimbulkan oleh bahan pencemar yang  masuk ke dalam tubuh ikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa bahan yang  menyebabkan pencemaran di perairan di antaranya adalah logam berat, detergen, dan mikroplastik.  Mikroplastik merupakan partikel-partikel yang sangat kecil berasal dari proses penguraian bahan  dari plastik. Di perairan, bahan plastik (dari botol dan kantong plastik, dll.) berasal dari sampah  plastik yang dibuang secara sembarangan di sungai. Secara perlahan-lahan tetapi pasti sampah  plastik ini terurai oleh sinar ultas violet matahari menjadi partikel-partikel kecil (disebut  mikroplastik). Pertikel mikroplastik yang secara tidak langsung termakan oleh ikan akan  terakumulasi dalam insang dan juga daging ikan. Hal ini membahayakan jika ikan yang  mengandung mikroplastik dikonsumsi oleh masyarakat, karena mikroplastik bersifat “racun” bagi  tubuh.  

Pemberian pakan suplemen pada ikan dianjurkan ketika air sebagai media hidupnya  mengalami pencemaran atau tidak. Penambahan suplemen yang mengandung probiotik dapat  menetralkan racun yang ada di dalam tubuh ikan. Konsorsium bakteri probiotik dapat menetralkan bahan beracun menjadi bahan yang tidak beracun. Konsorsium bakteri ini juga dapat mengurani  sifat racun logam berat melalui mekanisme penyerapan, enzimatis, atau melalui pembentukan  ikatan logam berat di dalam selnya. Dengan demikian, probiotik yang ditambahkan pada pakan  utama dapat menekan pertumbuhan bakteri “jahat” di usus ikan dengan membuat lingkungan di sekitarnya menjadi lebih asam. 

Konsorsium bakteri penyusun probiotik dalam kegiatan Pengmas ini disediakan dalam  bentuk larutan. Satu mililiter larutan probiotik (sebagai stok) mengandung berjuta-juta bakteri  asam laktat. Sebelum digunakan sebagai pakan suplemen, terlebih dahulu diencerkan dengan  larutan yang mengandung molase atau jika tidak ada molase dapat menggunakan gula pasir 5%  dengan perbandingan 1:100 liter. Setelah itu, larutan probiotik digunakan sebagai pakan suplemen  dengan cara mencampurkan ke pakan utama. Campuran yang dianjurkan adalah satu liter larutan  probiotik untuk 10 kg pakan. Dari 100 liter hasil pengenceran sebagian (misalnya 1 liter) dapat  disimpan sebagai stater untuk kemudian hari dapat diencerkan lagi dengan perbandingan yang  sama dan sebagian lainnya (99 liter) dicampurkan pada pakan utama sebagai pakan suplemen.  Batas maksimal pengenceran yang dapat dilakukan hanya dua-tiga kali, setelah itu kemampuan  bakteri probiotik akan mengalami penurunan dan tidak efektif lagi sebagai pakan suplemen.  Larutan yang mengandung probiotik dapat disimpan ditempat sejuk dan bertahan hingga berbulan bulan dalam larutan yang mengandung molase atau gula. Sedangkan pakan suplemen (pakan utama yang telah dicampur probiotik) setelah dikeringanginkan dapat bertahan hingga 50 hari. Dengan demikian pemakaian pakan suplemen yang mengandung probiotik di tambak atau  kolam dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan, serta kesejateraan masyarakat di  Lamongan di masa pandemi dapat tercapai dan menjadi solusi menuju panen raya untuk sektor  perikanan. 

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Pimpinan Fakultas Sains dan Teknologi Unair; Kepala Desa Dukuh Tunggal, Glagah-Lamongan bapak Zakaria; Perwakilan dari Dinas Peikanan  Lamongan; Bapak/ibu dosen (Hari Soepriandono, S.Si., M.Si; Manikya Pramudya, S.Si., M.Si;  Drs. Agus Supriyanto, M.Si); serta para mahasiswa S1 dan S2 Biologi juga para alumni, FST,  Unair yang telah membantu terlaksananya Pengmas sehingga berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar.  

Penulis: Dr. Alfiah Hayati  (Departemen Biologi  Fakultas Sains dan Teknologi  Universitas Airlangga)

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp