Perbandingan Half-Molar Sodium Lactate dan Mannitol untuk Mengobati Edema Otak pada Cedera Otak Traumatis yang Parah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilutrasi oleh Merdeka.com

Cedera otak traumatis (TBI) adalah penyebab utama kematian global pada pasien berusia 5-35 tahun. Setiap tahun, sekitar satu setengah juta pasien TBI meninggal dunia dan jutaan lainnya memerlukan perawatan darurat. Menurut perkiraan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir 90% kematian akibat cedera terjadi di negara berpenghasilan menengah ke bawah, seperti Indonesia.

Peningkatan tekanan intrakranial (ICP) yang berkepanjangan dan refrakter merupakan faktor utama yang dapat memperburuk luaran neurologis setelah TBI. Oleh karena itu, kontrol ICP sangat penting dalam mengoptimalkan tekanan perfusi serebral (CPP). Di antara beberapa modalitas terapi, saline hipertonik secara rutin diberikan untuk mengobati peningkatan ICP pada pasien dengan TBI berat. Larutan hipertonik seperti mannitol dan half-molar sodium lactate, menggunakan gradien tekanan osmotik antara plasma dan jaringan otak untuk mengeluarkan cairan dari jaringan otak ke dalam lumen intravaskular.

Gangguan suplai energi pada TBI dapat secara serius mempengaruhi luaran neurologis jika tidak ditangani dengan benar. Pada fase awal TBI, jaringan otak memasuki keadaan hipermetabolik dan menyebabkan peningkatan drastis kadar glukosa darah untuk beradaptasi dengan kondisi patologis setelah TBI. Jika kondisi hipermetabolik ini tidak diimbangi dengan suplai energi yang memadai, akan mengakibatkan gangguan metabolisme otak, yang menyebabkan prognosis buruk.

Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa laktat dapat bertindak sebagai alternatif suplai energi pada fase awal TBI. Selain itu, selain sebagai sumber energi alternatif, half-molar sodium lactate juga memiliki fungsi lain, yaitu osmoterapi karena sifatnya yang hipertonik.

Untuk memberikan kontribusi dalam bidang ini, sebuah tinjauan sistematis dilakukan oleh Bajamal dkk., (2021) dari Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo Surabaya, penelitian yang telah diterbitkan dalam Chinese Journal of Traumatology (Elsevier B.V.) ini bertujuan untuk membandingkan fungsi osmoterapi half-molar sodium lactate dengan mannitol untuk penanganan TBI.

Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis dengan penelitian literatur pada artikel yang telah diterbitkan setiap tahun di database PubMed, ScienceDirect, Asian Journal of Neurosurgery, dan Cochrane Central Register of Controlled Trials. Kata kunci yang digunakan adalah “half-molar sodium lactate”, “mannitol”, “cerebral edema or brain swelling”, dan “severe traumatic brain injury”. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah (1) penelitian yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, (2) uji coba kontrol acak (RCT) atau penelitian retrospektif/prospektif pada pasien TBI, dan (3) terapi termasuk half-molar sodium lactate dan mannitol serta (4) data yang cukup seperti perbedaan rata-rata (MD) dan rasio risiko (RR).

Pada penelitian ini, didapatkan bahwa dari 1499 studi yang ditemukan, terdapat total delapan studi yang memenuhi syarat. Analisis dilakukan dengan menggunakan aplikasi Review Manager 5.3. Kelompok mannitol menurunkan ICP 0,65 kali (MD 0,65; p = 0,64) dan meningkatkan tekanan perfusi serebral 0,61 kali (MD 0,61; p = 0,88), lebih baik daripada kelompok half-molar sodium lactate. Tetapi, kelompok half-molar sodium lactate mampu mempertahankan tingkat tekanan arteri rata-rata 0,86 kali, lebih baik daripada kelompok mannitol (MD 0,86; p = 0,09).

Pada akhirnya, penelitian ini mengungkapkan bahwa half-molar sodium lactate sama efektifnya dengan mannitol dalam mengurangi ICP pada fase awal cedera otak, tetapi half-molar sodium lactate lebih unggul dalam periode yang lebih lama daripada mannitol. Selain itu, disimpulkan pula bahwa half-molar sodium lactate dapat mencegah terjadinya episode hipertensi intrakranial, memiliki efek hemodinamik yang lebih stabil, dan perfusi jaringan otak yang lebih baik daripada kelompok mannitol. Namun, mengingat bahwa pemberian half-molar sodium lactate menyebabkan peningkatan natrium serum, maka formula ini hanya aman untuk digunakan pada pasien dengan kadar natrium serum <150 mmol dan tingkat osmolaritas <310 mmol/kg.

Penulis: Dr. Asra Al Fauzi

Link Jurnal: A systematic review’ yang telah terpublikasi di Chinese Journal of Traumatology, https://doi.org/10.1016/j.cjtee.2021.07.005.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp