Latihan Interval Intensitas Tinggi Lebih Efisien dalam Meningkatkan Daya Tahan dan Konsentrasi pada Wasit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh ballersguide.net

Bola basket berkembang pesat, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya turnamen dan kompetisi di semua tingkatan dan kelompok umur. Untuk menciptakan pertandingan yang baik dan tertib diperlukan kepemimpinan yang sehat dari wasit yang memimpin pertandingan. Kondisi fisik merupakan aspek penting bagi wasit. Salah satu komponen dalam kondisi fisik adalah VO2max. VO2max adalah jumlah maksimum oksigen yang digunakan dalam milimeter, yang dapat dikonsumsi tubuh dalam milimeter per menit; dan ini berperan dalam daya tahan kardiovaskular. Selain itu, konsentrasi penuh dibutuhkan setiap memimpin pertandingan agar tidak merugikan tim yang bertanding.

Kondisi fisik wasit dapat ditingkatkan melalui latihan ketahanan. Latihan interval intensitas tinggi/High intensity interval training (HIIT) adalah latihan fisik berdurasi pendek yang terdiri dari beberapa siklus latihan dengan intensitas tinggi yang diselingi dengan waktu istirahat dengan intensitas yang lebih rendah. Demikian juga dengan moderate intensity continueous training (MICT) dengan intensitas 60-70% HRmax dapat meningkatkan keterampilan endurance, namun MICT membutuhkan waktu yang lebih lama.

Penelitian bertujuan membandingkan efek HIIT dan MICT terhadap peningkatan VO2max dan respon waktu reaksi pada wasit bola basket. Sebanyak 20 pria berusia 18-21 tahun diberikan HIIT dan MICT. Intervensi HIIT dilakukan dengan intensitas 85-95% HRmax, sedang MICT dilakukan dengan intensitas 60-70% HRmax. Latihan dilakukan 25 menit/sesi latihan dengan frekuensi 3x/minggu selama 4 minggu. VO2max diukur menggunakan multistage tness test (MFT) dan waktu reaksi respons diukur dengan menggunakan uji waktu reaksi seluruh tubuh tipe II. Pengukuran dilakukan dua kali yaitu pretest dan postest.

Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai VO2max pada HIIT antara pretest dan posttest adalah 33,36±3,78 vs 45,12±3,45 mL/kg/menit (p-value=0,000). Nilai rata-rata VO2max pada MICT antara pretest dan posttest adalah 34,26±6,69 vs 40,50±5,04 mL/kg/menit (p-value=0,000). Rata-rata waktu reaksi dalam HIIT antara pretest dan posttest adalah 0,33±0,08 vs. 0,28±0,08 detik (nilai-p=0,001). Rata-rata waktu reaksi MICT antara pretest dan posttest adalah 0,30±0,04 vs. 0,29±0,04 detik, (nilai-p=0,029)). Rata-rata delta (Δ) VO2max antara HIIT vs. MICT adalah 11,76±2,27vs.6.24±2,49 mL/kg/menit (nilai-p=0,000). Rata-rata delta (Δ) waktu reaksi antara HIIT vs. MICT adalah –0,04±0,03 vs. –0,01±0,01 detik (nilai-p=0,002).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa HIIT dan MICT yang dilakukan 25 menit/sesi latihan dengan frekuensi 3x/minggu selama 4 minggu, secara signifikan meningkatkan VO2max dan response time, namun HIIT lebih efektif dalam meningkatkan VO2max dan respon waktu reaksi dibandingkan dengan MICT. Oleh karena itu, disarankan agar latihan interval intensitas tinggi diterapkan pada penyusunan program latihan untuk meningkatkan kondisi fisik atlet. wasit bola basket. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan latihan interval intensitas tinggi yang dilakukan menggunakan treadmill dan ergocycle selama 25 menit/sesi latihan dengan frekuensi 3x/minggu selama 4 minggu untuk melihat efektivitasnya. peningkatan VO2max dan respon waktu reaksi.

Penulis: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes

Informasi detail bisa didapatkan pada hasil riset kami di link :  https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/15715

Ary Wibowo, Breklen Risal; Widiatmaja, Deandra Maharani; Sakina; Abdurachman; Rejeki, Purwo Sri, Comparison of High-Intensity Interval Training and Moderate-Intensity Continuous Training on VO2max and Response Reaction Time in Basketball Referees. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology . Jul-Sep2021, Vol. 15 Issue 3, p2700-2708. 9p.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp