Diet Ketogenik Menurunkan Berat Badan Mencit yang Disuntik dengan Penginduksi Kanker

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh tokobumbu.co

Diet ketogenik adalah diet dengan rasio tinggi lemak, rendah karbohidrat dan protein yang adekuat. Diet ketogenik saat ini menjadi tren jenis diet baru di kalangan masyarakat dan telah digunakan untuk berbagai tujuan. Pada umumnya, diet ketogenik memiliki efek samping menurunkan berat badan, namun pada anak-anak  dengan epilepsi yang diberi terapi diet ketogenik didapatkan peningkatan berat badan dengan laju lebih lambat. Sementara itu, Benzopiren (BZP) merupakan senyawa polycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Manusia dapat terpapar benzopiren yang ada di udara, air, dan makanan melalui kulit, ingesti, dan inhalasi residu. Benzopiren selain terkandung dalam rokok juga dapat berperan sebagai kontaminan makanan yang telah banyak diketahui menjadi agen penyebab kanker kolon, paru-paru, payudara, dan prostat. Beberapa penelitian yang melibatkan benzopiren menunjukkan jika induksi benzopiren menyebabkan tumor pada beberapa spesies hewan coba, misalnya kanker payudara pada tikus, kanker kulit dan hati pada mencit, juga kanker paru pada mencit, tikus dan hamster.

Keradangan atau inflamasi berperan dalam pembentukan kanker (karsinogenesis). Inflamasi berperan dalam dua tahap karsinogenesis, yaitu inisiasi dan progresi. Respon inflamasi yang berkelanjutan akan meningkatkan glikolisis dan diikuti dengan hipoglikemia sebagai proses lanjutan. Sel kanker memetabolisme glukosa untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sitokin proinflamasi memiliki peran penting dalam perubahan metabolisme lemak dan karbohidrat juga resistensi insulin yang merupakan faktor kunci perubahan metabolisme pada kanker. Sel kanker dapat mengatur sinyal pertumbuhannya sendiri. Tidak seperti sel normal, sel kanker membutuhkan lebih banyak nutrisi dari inangnya untuk dapat terus tumbuh. Diet ketogenik dengan rasio predominasi lemak dan rendah karbohidrat diharapkan dapat menurunkan kadar glukosa darah sehingga proses inflamasi dapat melambat karena terjadi pergantian sumber energi utama tubuh menjadi keton. Dengan demikian diharapkan terjadi perbaikan kondisi pada hewan coba kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rendahnya pertambahan berat badan pada mencit yang diinduksi dengan benzopiren dan diberi intervensi diet ketogenik.

Penelitian ini menggunakan 36 ekor mencit betina, 6-8 minggu, 20±5 gram. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok secara random. Pada K1 tidak diinduksi BZP, sedangkan K2, P1-P4 diinduksi dengan benzopyrene (BZP) secara subkutan sebanyak 0.3mg/20gBB/hari selama 14 hari pada daerah payudara kanan. Selama induksi D1-14 semua kelompok diberikan diet standar. Lalu, H15-32 (28 hari) dilakukan pemberian diet yaitu K1 (kelompok kontrol negatif, diberikan pakan standard), K2 (kelompok kontrol positif, pakan standard), P1 (diet ketogenik dengan rasio 60% protein, 0% karbohidrat, 30% lemak, 10% serat), P2 (diet ketogenik dengan rasio 45% protein, 0% karbohidrat, 45% lemak, 10% serat), P3 (diet ketogenik dengan rasio 30% protein, 0% karbohidrat, 60% lemak, 10% serat) dan P4 (diet ketogenik pada hari ke-15 dengan rasio 15% protein, 0% karbohidrat, 75% lemak, 10% serat). Pengukuran kadar glukosa dan keton darah dilakukan 24 jam pasca pemberian diet ketogenik terakhir dan dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat menurunkan pertambahan berat badan (p=0.000), meningkatkan kadar keton plasma  (p=0.000) dan menurunkan kadar glukosa darah (p=0.005). Pada penelitian ini penambahan berat badan terendah dan peningkatan kadar keton paling tinggi pada rasio diet lemak:protein60:30. Diet ketogenik meningkatkan kadar keton plasma dan menurunkan kadar glukosa disebabkan oleh kondisi ketosis. Perubahan kandungan kalori menyebabkan perubahan beberapa neurohormon yang berperan dalam regulasi homeostasis energi, seperti insulin dan leptin. Diet ketogenik menyebabkan beberapa perubahan metabolik pada manusia dan rodensia, yang kemudian menyebabkan perubahan kadar neurohormon yang disekresi ke seluruh tubuh. Selain itu, diet ketogenik memiliki komposisi lemak yang lebih tinggi dibandingkan protein dan karbohidrat. Lemak diketahui dapat memberikan efek kenyang yang lebih lama.  Kesemuanya itu yang mengakibatkan penurunan intake energi, penggunaan glukosa oleh sel dan penurunan berat badan.

Penulis: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes

Informasi detail bisa didapatkan pada hasil riset kami di link :  https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/14709

Dita Mega Utami; Lilik Herawati; Reny I’tishom; Al-Arif, Mohammad Anam; Muhammad Miftahussurur; Purwo Sri Rejeki, Ketogenic Diet Slows Down Weight Gain in Juvenile Mus musculus with Benzopyrene as Cancer Inducer. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology . Apr-Jun2021, Vol. 15 Issue 2, p2268-2274. 7p.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp