Modifikasi Struktur Pinostrobin dari Temu Kunci sebagai Pereda Nyeri

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari Hello Sehat

Siapa yang tidak kenal temu kunci? Kebanyakan orang Indonesia tak asing lagi dengan rempah tanaman ini yang memiliki nama panggilan berbeda di tiap daerah “kunci”, “temu konci”, hingga “temo kunce”. Bentuk rimpangnya yang bulat kecil sering diolah ke dalam masakan untuk menambah cita rasa makanan. Namun ternyata, rempah ini juga menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Dipercaya dapat membantu melindungi kesehatan usus, lambung, serta organ pencernaan lainnya. Tidak hanya itu, daun dari temu kunci juga dipercaya punya sifat penangkal racun, antibakteri, antiradang, dan antioksidan. Bukan tanpa alasan, dalam temu kunci ini mengandung pinostrobin konon bermanfaat sebagai pereda nyeri karena mampu menghambat enzim COX-2 yang bertanggung jawab dalam sintesis prostaglandin.

Nah untuk meningkatkan keampuhan pinostrobin ini, peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga melakukan modifikasi molekul dari pinostrobin (1) dengan menambahkan gugus asil sehingga membentuk 2 senyawa baru yang disebut pinostrobin asetat (1), dan pinostrobin propionat (2). Proses modifikasi ini menggunakan reaksi Schotten Baumann melalui substitusi nukleofilik dengan hasil rendemen yang cukup tinggi masing-masing 84,3% dan 73,9%. Hasil studi in silico antara turunan pinostrobin tersebut pada reseptor COX-2 dengan kode PDB: 1PXX menunjukkan bahwa nilai RS pinostrobin sebesar -87,18kkal/mol sedangkan pinostrobin propionat memiliki nilai RS sebesar -98,61 kkal/mol. Nah dari sini dapat diprediksi bahwa turunan asil pinostrobin tersebut memiliki pereda nyeri yang lebih besar daripada pinostrobin.

Penulis: Retno Widyowati

Untuk informasi yang lebih lengkap dapat dilihat pada artikel aslinya dengan judul:

Structure Modifications of Pinostrobin from Temu Kunci (Boesenbergia pandurata ROXB. SCHLECHT) and Their Analgesic Activity Based on in Silico Studies” pada Research J. Pharm. and Tech. 14(4): April 2021 dengan tautan berikut ini: https://doi.org/10.52711/0974-360X.2021.00370

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp