Teliti Pengaruh Tiktok dan Kebahasaan Anak, Tim PKM RSH UNAIR Berhasil Mendapat Pendanaan dari Dikti

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Tiktok sebagai media sosial yang digemari masyarakat, sedikit banyak memiliki pengaruh terhadap cara berkomunikasi dan berinteraksi. Tak terkecuali bagi pengguna usia pra-remaja yang diketahui masih dalam tahapan mencerna dan meniru lingkungan mereka.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai dampak yang ditimbulkan Tiktok terhadap kebahasaan usia pra-remaja. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) yakni Rafida Mumtaz, Irfa Rafiatuz, dan Izzatin Nada, akhirnya mengusung tema tersebut dalam judul penelitian PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bidang RSH (Riset Sosial Humaniora) tahun 2021.

Melalui bimbingan oleh Pujo Sakti Nur Cahyo, S.Hum., M.Hum., Dosen Departemen Sastra Inggris FIB UNAIR, proposal mereka akhirnya menjadi salah satu PKM yang terpilih mendapatkan pendanaan penelitian dari Kemendikbud Ristek Dikti.

Pemilihan Tiktok sebagai media penelitian sosial tak lepas dari kepopuleran media sosial di Indonesia. “Dengan adanya kebijakan School From Home, tentunya membuat kalangan usia pra-remaja lebih banyak berselancar di dunia maya. Nah karena Tiktok merupakan media sosial yang sedang hits dan banyak digemari, maka kami memfokuskan penelitian ini terhadap Tiktok,” ujarnya.

Dalam wawancara bersama Unair News, Rafida dan tim menjelaskan alasan dipilihnya usia pra remaja sebagai subjek penelitian mereka. “Usia pra remaja yaitu umur sebelas hingga empat belas tahun merupakan kelompok usia dimana mereka melakukan imitasi atau peniruan dari lingkungan, dan sekaligus menjadi momen paling membekas dan krusial bagi perkembangan pra-remaja,” jelasnya.

Setelah melalui tahap pengumpulan data dan observasi, saat ini ketiga mahasiswa UNAIR tersebut tengah mengerjakan tahap akhir berupa pengolahan data dan penyusunan artikel ilmiah.

Melalui PKM berjudul “Pengaruh Media Sosial Tik Tok Terhadap Perkembangan Bahasa Sehari-hari Anak Kelas 4-6 Sekolah Dasar di Surabaya” tersebut, Rafida berharap hasil penelitian dapat digunakan sebagai saran kebijakan kepada pemerintah dan masyarakat awam, khususnya orang tua mengenai penggunaan tiktok pada anak usia pra remaja. “Agar luaran penelitian ini bisa menjadi saran pertimbangan dan masukan bagi pihak-pihak di lingkungan usia pra-remaja,” pungkasnya.(*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp