“Sempurna” Sosialisasi Bahaya Rokok Ala Mahasiswa FKM UNAIR Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Potret kegiatan survei yang dilakukan oleh Tim FKM UNAIR Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS– Merokok merupakan suatu kebiasaan bagi sebagian besar kaum pria di Indonesia. Meski bahaya dan dampak buruk merokok sudah sering disampaikan, namun bagi para perokok akan sangat sulit untuk berhenti merokok lantaran adanya kandungan zat adiktif yang ada dalam rokok. Disamping itu, bahaya rokok ini tidak hanya dirasakan oleh perokok saja, orang disekitarnya juga bisa terdampak.

Merespon hal tersebut, Kelompok 1 PKL Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) PSDKU UNAIR di Banyuwangi bersama kader PKK setempat, mengadakan serangkaian sosialisasi bahaya dan dampak merokok untuk masyarakat Kelurahan Pakis, Banyuwangi. Serangkaian program yang dilaksanakan dari tanggal 19 hingga 25 Agustus 2021 tersebut diberi nama Sempurna.

Sosialisasi Bahaya dan Dampak Rokok Terhadap Kesehatan kita singkat menjadi Sampoerna supaya ketika masyarakat ingat sampoerna ingat program kita bukan lagi rokok,” ungkap Shelviana Mathofani selaku coordinator acara saat diwawancarai UNAIR NEWS Rabu (25/08) lalu.

Shelvi (sapaan akrabnya) menyampaikan, kegiatan ini mereka gagas setelah melakukan survei dan analisa situasi di Kelurahan Pakis Banyuwangi. Ia mengungkapkan, dari beberapa masalah kesehatan salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah tingkat perokok disana yang cukup tinggi.

“Berdasarkan hasil analisis situasi, analisis data sekunder, dan  hasil penentuan prioritas  masalah menggunakan urgency seriousness growth kami menetapkan bahwa permasalahan rokok adalah masalah kesehatan utama yang perlu ditangani saat ini,” ujarnya.

Mengingat dilaksanakan ditengah kebijakan PPKM, program ini dilakukan secara daring untuk mengindari kerumunan. Selain memberikan wawasan akan bahaya rokok, melalui program ini, masyarakat yang mengikuti sosialisasi juga dilatih untuk mengisi formulir penilaian rumah sehat. Dari formulir tersebut nantinya akan dipilih beberapa untuk mendapatkan predikat sebagai rumah sehat.

“Dari total 22 rumah yang bersedia mengikuti sosialisasi, 8 rumah diantaranya mendapat predikat rumah sehat bebas asap rokok,” jelasnya. “ 8 rumah tersebut, sambungnya, akan kami beri reward berupa sembakodan juga stiker rumah sehat,” tandasnya.

Mengakhiri perjumpaannya dengan tim UNAIR NEWS, Shelvi berharap semangat kader dan juga masyarakat untuk mewujudkan rumah sehat bebas asap rokok dari program ini bisa tetap berjalan.

“Sehingga melalui program sampoerna ini IKS (indeks keluarga sehat) dikecamatan Banyuwangi, khususnya dikelurahan pakis dapat tercapai,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ivan Syahrial Abidin

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp