Ternyata Tanduk Rusa Potensial untuk Peningkat Kepadatan Tulang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto dari BorobudurNews

Siapa sih yang tidak kenal Rusa atau kadang disebut dengan Kijang. Binatang ini memiliki tanduk sebagai aksesoris khususnya pada rusa jantan untuk menarik perhatian betina saat musim kawin serta digunakan untuk berduel dengan pejantan lain saat berebut pasangan. Ternyata keberadaan tanduk ini memiliki rahasianya sendiri. Di Cina, tanduk rusa ini diklaim untuk memelihara aliran darah, meningkatkan vitalitas dan mengembalikan fungsi seksual pria dan wanita. Di beberapa negara Asia lainnya tanduk rusa ini untuk mengobati masalah sendi dan tulang. Tulang memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup, terutama sebagai alat gerak dan tempat hemopoesis serta homeostatis.

Tulang akan mengalami regenerasi atau remodeling tulang yang terdiri dari proses resorpsi oleh osteoklas dan formasi oleh osteoblas yang normalnya berjalan dengan seimbang. Apabila terjadi ketidakseimbangan dalam proses remodeling tulang, maka akan mengakibatkan kepadatan tulang menurun sehingga tulang menjadi keropos atau mengalami osteoporosis sehingga mudah patah. Studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti gabungan dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga-Surabaya, National Chiayi University-Taiwan dan UPTD Pembibitan dan Inseminasi Buatan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan-Provinsi Kalimantan Timur mengungkap rahasia di balik perkembangan tanduk yang memiliki implikasi terhadap peningkatan kepadatan tulang.

Mencit jantan atau sejenis tikus kecil digunakan sebagai media percobaan yang dikondisikan menjadi hewan yang sedang mengalami pengeroposan tulang akibat pemberian deksametason secara terus menerus. Kondisi ini kemudian diterapi dengan pemberian ekstrak dari tanduk rusa sebanyak 4, 8, dan 12 mg/kg BB secara oral. Setalah 4 minggu maka dapat diamati peningkatan kepadatan tulang dari mencit tersebut dengan menggunakan histomorfometri. Diduga keberadaan senyawa glikosaminoglikan (4,67%) dalam tanduk rusa inilah yang berperan sebagai agen peningkat kepadatan tulang serta tingginya kadar kalsium dalam tanduk rusa itu sendiri.

Penulis: Retno Widyowati

Untuk informasi yang lebih lengkap dapat dilihat pada artikel aslinya dengan judul:

The effect of deer antler from East Kalimantan to increase trabecular bone density and calcium levels in serum on osteoporotic mice” pada Journal Basic Clinical Physiology and Pharmacology 2021, Feb 15 dengan tautan berikut ini: https://doi.org/10.1515/jbcpp-2020-0140

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp