Wagub Jatim Jelaskan Peran Kebudayaan Lokal di Mata Global

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Webinar Refleksi Hari Kemerdekaan Mengundang Tiga Pembicara. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

UNAIR NEWS – Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. menjadi salah satu pembicara dalam webinar yang digagas oleh BEM Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR). Webinar bertajuk “Peran Antar Elemen Dalam Pelestarian Kebudayaan di Jawa Timur” tersebut merupakan salah satu rangkaian dalam menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76.

Dalam paparannya pada Jumat (20/8), Emil menuturkan bahwa penting bagi sebuah bangsa dalam mempertahankan kebudayaannya, karena kebudayaan merupakan pembentuk identitas nasional. “Untuk itu kita perlu dalam menjaga kebudayaan warisan leluhur, namun kita juga tidak bisa terjebak dalam masa lalu, kita juga harus bisa menatap masa depan,” sebutnya.

Menurut Emil, sebuah bangsa tak perlu takut kebudayaannya terkikis akibat globalisasi saat sudah memiliki identitas nasional yang kuat. “Sehingga, bukan berarti kita harus alergi atau menghindari asimilasi dengan negara lain, melainkan kita harus memiliki pembeda atau branding identity yang kuat terlebih dahulu,” jelasnya.

Selanjutnya, pengetahuan budaya yang kuat akan membangun karakter budaya yang sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. “Keberpihakan kepada budaya lokal, akan memenangkan persaingan dalam negeri dan kemudian meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga menjelaskan mengenai tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional, yang masuk dalam objek pemajuan kebudayaan dalam Pasal 5 UU 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Tercatat sebanyak 4.219 kebudayaan di Jawa Timur masuk dalam objek Pemajuan Kebudayaan. Dengan beragamnya objek tersebut, Emil menyebutkan bahwa Jawa Timur memiliki potensi kuat untuk memiliki nilai keunikan tersendiri dalam budayanya. “Jadi setiap etnis dan daerah memiliki karakternya sendiri, tapi kita bisa saja memunculkan Jawa Timur-an, memunculkan common values yang kita miliki bersama sebagai identitas bersama,” jelasnya.Emil juga mengungkapkan bahwa identitas merupakan sebuah modal penting dalam menghadapi tantangan internasional. “Identitas kebudayaan yang kuat dan memiliki elegance akan menjadi nilai jual untuk memposisikan bangsa kita di kancah internasional,” pungkasnya.(*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp