Hubungan Antara Kekuatan CEO dan Nilai Perusahaan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh Sandler

CEO di Indonesia adalah seorang pejabat eksekutif yang memiliki jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan. CEO bertanggung jawab penuh atas kinerja perusahaan. CEO dapat mengintervensi bisnis perusahaan melalui keputusan CEO yang akan berimplikasi pada strategi dan kebijakan perusahaan (Kassim, Ishak, & Manaf, 2013; Saidu, 2019; Wei, 2019). Sheikh (2018) menemukan bukti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara CEO dan kinerja perusahaan. Misalnya, peran Steve Jobs sebagai CEO Apple Inc. adalah menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemimpin internasional dalam industri teknologi. Apple Inc mulai dikenal masyarakat karena memiliki nilai-nilai perusahaan yang baik. Apple Inc juga berhasil menjadi pionir dalam perkembangan teknologi di dunia. Selain Apple Inc, baru-baru ini terjadi masalah dengan CEO perusahaan penerbangan besar di Indonesia, yakni PT Garuda Indonesia. CEO dihukum karena menyelundupkan sepeda motor Harley besar dan sepeda Brompton. PT. Garuda Indonesia menjadi sorotan, yang juga berdampak pada nilai perusahaan. Saham Garuda mulai memasuki zona merah pada awal 2020. Harga saham Garuda bergerak dari Rp 498 di akhir tahun ke level terendah Rp 496 per saham. Selain itu, peringkat internasional Garuda juga menurun. Skytrax menurunkan Garuda ke posisi kedua untuk kategori World Best Cabin. Hal ini menegaskan bahwa tidak semua CEO mampu meningkatkan nilai perusahaan bahkan beberapa CEO membuat nilai perusahaan lebih buruk karena tindakan yang mereka lakukan. Tindakan CEO bisa sangat berkaitan dengan nilai perusahaan. Jadi, CEO diharapkan memiliki reputasi yang sangat baik untuk mencerminkan nilai-nilai yang baik bagi perusahaan.

Menurut teori upper echelon, strategi CEO menggambarkan nilai-nilai kognitif seorang CEO karena ia memiliki peran vital dalam pengambilan keputusan yang dianggap efektif. Teori tersebut juga membuktikan bahwa karakteristik CEO memiliki hubungan dengan kinerja perusahaan. Peran CEO dalam perusahaan sangatlah signifikan, salah satunya adalah mengambil keputusan yang akan dijalankan perusahaan. Dengan keputusan yang tepat, perusahaan dapat beroperasi dengan baik. Seorang CEO harus mengetahui strategi apa yang harus digunakan agar perusahaan dapat mencapai visi yang telah ditetapkan sebelumnya, baik visi jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu visi terpenting dalam perusahaan adalah mendukung perusahaan. Certo, Holmes, dan Holcomb (2007) berpendapat bahwa CEO memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan investasi investor yang memiliki potensi tinggi. Dengan kelebihan yang dimilikinya, CEO dapat memberikan dampak bagi karyawan dengan keputusan yang telah dibuat.

Menurut Lasswell, Kaplan, dan Brunner (2017), kekuatan (power) adalah hubungan antara orang atau kelompok yang dapat mempengaruhi tindakan orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan pihak pertama. Kekuatan yang dimiliki CEO dapat berasal dari reputasi (prestige power), saham yang dimilikinya (power holding), pengalaman (expert power), jabatan formal (structural power) dan informasi non finansial lainnya yang juga menjadi pertimbangan investor untuk menilai masa depan perusahaan. prospek. Lalu timbul pertanyaan, apakah terdapat hubungan antara kekuatan CEO dengan nilai perusahaan?

Metode Penelitian dan Hasil

Saya dan Kharisma Elfianda Hamidlal telah melakukan penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan antara kekuatan CEO dengan nilai perusahaan pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2018. Dengan menggunakan metode purposive sampling, data dikumpulkan dari 322 observasi. Analisis data menggunakan metode analisis linier berganda.

Hasil menunjukkan bahwa ownership power yang diproksikan dengan kepemilikan saham berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Artinya, di Indonesia, CEO yang memiliki saham di perusahaan yang dipimpinnya mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Expert power yang diproksikan dengan masa jabatan CEO berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Artinya semakin lama CEO menjabat di suatu perusahaan maka CEO tersebut akan memiliki kekuasaan atau kekuatan karena telah menerima informasi dan kemampuan untuk memimpin suatu perusahaan. Informasi dan kemampuan ini didapat dari pengalaman CEO yang pernah memimpin perusahaan. Semakin lama CEO menjabat, maka akan semakin meningkatkan nilai perusahaan. Prestise power memiliki efek positif pada nilai perusahaan. Artinya CEO yang mendapatkan penghargaan selama memimpin perusahaan akan memberikan pengaruh positif bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan karena prestise power akan membuat CEO memiliki kompetensi tinggi yang diakui oleh pihak lain sehingga CEO dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

Penelitian ini memberikan bukti empiris tentang hubungan antara kekuatan CEO dengan nilai perusahaan serta pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi pada perusahaan yang dapat menghasilkan return yang maksimal dari sisi manajemen yaitu kekuatan CEO yang terdiri dari ownership power, expert power, prestige power dan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan kekuatan CEO terbukti memiliki hubungan positif dengan nilai perusahaan.

Penulis: Iman Harymawan, S.E., MBA., Ph.D

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://www.e-repository.unsyiah.ac.id/JDAB/article/view/17942

Hamidlal, K. E., & Harymawan, I. (2021). Relationship Between CEO Power and Firm Value: Evidence from Indonesian Non-Financial Companies. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis8(1).

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp