Kuesioner Mengukur Kepatuhan Minum Obat Pasien Lansia dengan Hipertensi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Alodokter

Kepatuhan minum obat pada lansia penting untuk diperhatikan karena lansia mengalami penurunan daya ingat. Selain itu, kepatuhan dipengaruhi oleh keyakinan dan kesejahteraan. Pasien hipertensi mengikuti rekomendasi pengobatan jika mereka menganggap bahwa hipertensi adalah penyakit yang dapat dikendalikan. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, hipertensi merupakan penyakit terbanyak di Indonesia dan populasi yang paling banyak menderita penyakit ini adalah lansia. sekitar 13.3% penderita hipertensi tidak minum obat dan 32.3% tidak rutin mengonsumsi obat. Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat kepatuhan penderita hipertensi yang disebabkan keyakinan terhadap penyakit (illness belief), keyakinan terhadap obat (medication belief) dan lupa. Beberapa penelitian melaporkan tekanan darah yang tidak terkontrol disebabkan oleh rendahnya tingkat kepatuhan sehingga meningkatkan morbiditas dan penggunaan layanan kesehatan.

Dengan demikian, penting bagi apoteker untuk peduli terhadap apa yang diketahui, apa yang dirasakan, dan apa yang diyakini oleh pasien hipertensi lansia terhadap penyakitnya dan pengobatannya. Sehingga apoteker dapat menyusun strategi untuk memperbaiki kepatuhan pasien hipertensi lansia dan mengendalikan tekanan darahnya. Untuk mengetahui keyakinan pasien hipertensi lansia maka perlu alat ukur berupa kuesioner. Kami menyusun kuesioner untuk mengukur keyakinan yang mengacu pada salah satu teori perilaku yaitu Health Belief Model. Kuesioner tersebut disebarkan ke media sosial dengan kriteria partisipan yakni berusia 60-79 tahun, mengonsumsi antihipertensi minimal tiga bulan terakhir, dan memiliki nomor ponsel aktif. Survei ini dilakukan untuk memastikan bahwa kuesioner dipahami oleh pasien hipertensi lansia dan mampu menghasilkan pengukuran yang valid. Sehingga dapat menginterpretasikan keyakinan pasien hipertensi lansia.

Hasil survei dari 30 partisipan yang menyelesaikan kuesioner, 63.3% adalah wanita, rata-rata usia partisipan yakni 66 tahun dengan mayoritas tingkat pendidikan adalah SMA. Kebanyakan partisipan adalah pensiunan, menderita hipertensi 1-5 tahun, dan hampir semua partisipan tidak memiliki penyakit penyerta. Hasil pengolahan data secara statistik menunjukkan bahwa kuesioner ini valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk mengukur keyakinan pasien hipertensi lansia. Hasil penelitian ini telah diterbitkan di Journal of Basic Clinical Physiology and Pharmacology pada  25 Juni 2021. Pada akhirnya, kuesioner ini dapat digunakan oleh apoteker untuk mengukur keyakinan pasien hipertensi lansia, guna membantu dalam penyusunan strategi untuk memperbaiki kepatuhan minum obat pasien hipertensi lansia sehingga efek terapi tercapai dan tekanan darah terkendali.

Penulis: Rodhiyatul Fithri, Umi Athiyah, Elida Zairina

Link jurnal:  Journal of Basic Clinical Physiology and Pharmacology pada 25 Juni 2021 https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/jbcpp-2020-0459/html   dengan judul : The development and validation of the health belief model questionnaire for measuring factors affecting adherence in the elderly with hypertension

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp