Renang Intensitas Moderat Paling Mempengaruhi Pencoklatan Lemak pada Mencit yang Direnangkan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh dictio.id

Kegemukan (obesitas) merupakan penyakit metabolik yang sudah mencapai proporsi epidemic. Obesitas memiliki risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang sangat serius. Penyebab obesitas banyak faktor tetapi faktor umum yang berkontribusi terhadap peningkatan berat badan adalah ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi. Modifikasi gaya hidup sangat direkomendasikan dan olahraga merupakan strategi yang tepat karena meningkatkan keluaran kalori/energi. Salah satu cara tubuh untuk meningkatkan keluaran energi adalah pencoklatan lemak (fat browning).

Di dalam tubuh terdapat dua jenis sel lemak putih dan sel lemak coklat. Sel lemak coklat ini yang membantu regulasi pembentukan panas dan meningkatkan keluaran energi di dalam. Sel lemak putih bisa menyerupai karakter sel lemak coklat dengan ditandai peningkatan ekspresi uncouple protein-1 (UCP-1). Olahraga merupakan salah satu upaya untuk mengatasi obesitas. Pada saat olahraga akan terjadi beberapa perubakan biologis di dalam tubuh yang diharapkan  meningkatkan akselerasi peristiwa pencoklatan lemak (fat browning). Intensitas merupakan unsur utama di dalam olah raga yang mempengaruhi dampaknya, dan renang merupakan lahara yang bisa dilakukan pada hampir semua tahapan usia.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh intensitas olah raga terhadap fat browning. Studi dilakukan pada 32 ekor mencit jantan, 3-4 bulan, 20-30 gram kemudian dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (K1); kelompok renang intensitas ringan (K2); kelompok renang intensitas moderat (K3); dan kelompok renang intensitas berat (K4).  Renang diintervensikan dengan frekuensi 3 kali/minggu selama 4 minggu, setiap pukul 15.00 WIB. Berat badan diukur di awal dan akhir penelitian. Di akhir penelitian dilakukan pengukuran

kadar PGCa otot gastrocnemius dengan ELISA dan ekspresi UCP-1 lemak visceral dengan imunohistokimia.

Hasil penelitian menunjukkan perubahan berat badan post-preintervensi pada K1 (2,20 ± 1,03) g, K2 (-4,17 ± 2,14)g, K3 (-4,83 ± 2,64)g, K4(-2,67 ± 2,25)g dengan p<0,01. Kadar PGCα pasca perlakuan pada K1 (1,58 ± 0,29) pg/mL, K2 (4,71 ± 0,31) pg/mL, K3 (5,42 ± 0,34) pg/mL dan K4 (3,34 ± 0,35) pg/mL dengan p<0,01. Sedang ekspresi UCP-1 pada lemak visceral pasca perlakuan pada K1 (5.47 ± 0,83), K2 (7.23 ± 1,57), K3 (9.17 ± 1,65) dan K4 (6.93 ± 1,42) dengan p<0,01

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok control terjadi peningkatan berat badan sementara semua kelompok renang terjadi penurunan berat badan dan penurunan terbesar pada intensitas moderat.  Kadar PGCα, dan ekspresi UCP-1 semua kelompok perlakuan lebih tinggi daripada control di mana efek pada K3  (kelompok renang dengan intensitas moderat) merupakan tertinggi.  Intensitas moderat mempunyai efek yang lebih tinggi daripada intensitas yang lain mengisyaratkan bahwa pada intensitas ini memiliki kemampuan yang optimal dalam meningkatkan keluaran energi karena bisa dilakukan dalam durasi lebih lama dan sudah mengaktivasi fat browning dan keluaran energi di dalam tubuh.

Penulis: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes

Informasi detail bisa didapatkan pada hasil riset kami di link :

http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2021/07/62M21_1425_Purwo_Sri_Rejeki_Indonesia-1.pdf

Chabib Fachry Albar, Soebagijo Adi Soelistijo, Muhammad Miftahussurur, Purwo Sri Rejeki, The Expression of Visceral Fat Uncoupling Protein-1 is Higher in Moderate-Intensity Swimming than in Low or High-Intensity Swimming in Mice. Journal of International Dental and Medical Research, 2021; 14(2): 820-824.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp