Potensi Okra Merah untuk Menghambat Cedera Hati akibat Pemakaian Bahan Pengawet Natrium Nitrit

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto oleh molbiol.ru

Penyakit hati merupakan masalah kesehatan global yang mematikan yang menyebabkan kematian manusia. Diperkirakan sekitar 2 juta kematian setiap tahun di dunia berhubungan dengan penyakit hati. Penyakit hati akut, sirosis hati, kanker hati, dan penyakit hati yang disebabkan konsumsi alkohol juga sering terjadi, menyebabkan 4% dari semua kematian di seluruh dunia; persentasenya diperkirakan akan meningkat karena gaya hidup dengan sedikit atau tanpa aktivitas fisik dan kelebihan gizi. Hati adalah organ vital yang bertanggung jawab untuk detoksifikasi bahan beracun seperti xenobiotik. Ini memainkan berbagai peran dalam metabolisme, sekresi limbah, dan penghapusan bahan yang tidak dibutuhkan dari tubuh; maka itu adalah target utama dari racun dan xenobiotik.

Salah satu bahan beracun adalah natrium nitrit dengan rumus kimia NaNO2. Natrium atau sodium nitrit banyak ditemukan pada sayuran, daging, dan ikan yang diawetkan. Kegiatan manusia seperti pertanian yang melibatkan penggunaan pupuk nitrogen untuk meningkatkan produksi tanaman dan adanya limbah industri juga meningkatkan risiko paparan NaNO2 pada manusia. Pada air minum kadang-kadang ditemukan mengandung kadar NaNO2 di luar batas yang dapat diterima. Sebenarnya, nitrit memiliki berbagai fungsi, mulai dari fungsi fisiologis, imunologis hingga neurologis dalam jumlah yang rendah. Di dalam tubuh, NaNO2 dapat diubah menjadi berbagai jenis molekul nitrogen, termasuk oksida nitrat (NO) yang meningkatkan kesehatan pencernaan dengan memfasilitasi aliran lambung, menjaga integritas epitel lambung dan penghalang otot, menghambat sel darah putih dari perlekatan pada endotelium serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan meningkatkan kesehatan paru-paru. Dalam pengaturan klinis, NaNO2 digunakan sebagai penangkal keracunan sianida. Dalam industri makanan, NaNO2 digunakan dalam daging dan ikan sebagai zat pengikat warna untuk meningkatkan rasa, menunda ketengikan dengan mencegah oksidasi lemak, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus, serta C. botulinum yang menyebabkan botulisme.

Meskipun NaNO2 sebagai zat aditif bermanfaat bagi kesehatan pada konsentrasi rendah, berkat NO yang dapat dihasilkan darinya, namun senyawa tersebut merugikan pada konsentrasi tinggi. Senyawa tersebut menyebabkan beberapa efek samping karena kemampuannya untuk mengoksidasi berbagai molekul seperti protein, lipid, dan asam nukleat deoksiribosa (DNA). Paparan NaNO2 menyebabkan methemoglobinemia, hipoksia, dan pembentukan senyawa nitroso karsinogenik karena interaksinya dengan amida dan amina di lambung pada pH rendah. Senyawa nitroso dan bentuk lain dari nitrit menghasilkan radikal bebas seperti superoksida (O2∙), peroksinitrit (ONOO∙), dan radikal hidroksil (OH∙) yang menyebabkan kerusakan sel melalui peroksidasi lipid, oksidasi protein, karboksilasi karbohidrat, dan kerusakan DNA.  Senyawa tersebut dapat memicu terjadinya kanker, cacat bawaan, disregulasi respon inflamasi, cedera jaringan, nefrotoksisitas, gangguan sistem reproduksi, gangguan sistem endokrin, retardasi pertumbuhan ,dan hepatotoksisitas.

Beberapa pendekatan telah digunakan sejak lama untuk mengobati gangguan hati, seperti vaksin, obat kortikosteroid, dan transplantasi hati. Pendekatan tersebut memiliki beberapa keterbatasan, antara lain efek samping yang serius bila digunakan dalam waktu lama, dan memiliki kemampuan yang terbatas untuk menghasilkan manfaat yang diinginkan. Sebagai alternatif, penggunaan bahan alam seperti senyawa dari tumbuhan dan turunannya telah menunjukkan hasil yang menjanjikan karena tidak toksik dan memiliki sedikit atau tanpa efek samping.

Okra dengan nama latin Abelmoschus esculentus L. Moench adalah tanaman berbunga dalam keluarga Malvaceae. Berbagai bagian tanaman okra merah memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Okra segar menyembuhkan sembelit, keputihan, spermatorrhea, diabetes, dan penyakit kuning; lendirnya dapat menyembuhkan diare, disentri, tukak lambung, sipilis, dan bila lendir okra dicampur dengan pisang matang dapat digunakan untuk mengobati radang usus besar, sistitis, hepatitis, dan penyakit kuning. Ada penelitian yang menyatakan bahwa polisakarida dari buah okra memodulasi dan meningkatkan respon imun organisme akibat infeksi S. aureus.  Buah okra mengandung polifenol dan flavonoid seperti quercetin yang memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dapat mengais radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif dalam sel. Polifenol dan flavonoid juga dapat melindungi hati dari efek toksik dari keracunan xenobiotik. Secara khusus, buah okra merah telah menambahkan zat xenobiotik (antosianin) yang menyebabkan warna merah buah. Ekstrak dari okra ungu mengandung antosianin dengan kandungan antioksidan dan quercetin yang lebih tinggi daripada okra hijau. Okra adalah tanaman sayuran populer dengan nilai gizi yang baik dan nilai terapeutik yang spesifik, menjadikannya kandidat potensial untuk penggunaan berbagai nutraceutikal dan obat-obatan yang terjangkau.

Berdasarkan penelitian dari Wahyuningsi dkk. Tahun 2021, bahwa pemberian NaNO2 pada mencit menyebabkan kerusakan pada sistem antioksidan dan hati. Pemberian ekstrak okra merah terbukti memiliki potensi protektif pada sistem antioksidan dan hati dengan meningkatkan kadar enzim antioksidan seperti SOD (Super Oxide Dismutase) dan CAT (Catalase), mereduksi kadar oksidan antara lain MDA (Malondialdehyde), F2-Isoprostan dan NO (nitrit oksida). Ekstrak okra merah berhasil menurunkan parameter biokimia kerusakan hati seperti Aspartat Aminotransferase, Alkaline Phosphatase, dan Alanine Aminotransferase. Ektrak okra merah juga mengurangi jumlah sel hati yang nekrotik, mengurangi sel hati yang mengalami pembengkakan, dan sel hati (hepatosit) menjadi normal. Ekstrak etanol dari okra merah memiliki aktivitas antioksidan dan hepatoprotektif terhadap kerusakan hati yang disebabkan oleh natrium nitrit. Oleh karena itu, kami merekomendasikan buah okra merah sebagai obat yang terjangkau dan sumber antioksidan alami untuk melindungi hati dari toksisitas NaNO2.

Penulis: Dr. Sri Puji Astuti Wahyuningsih, Dra., M.Si.

Sumber:

Protective Effect of Red Okra (Abelmoschusesculentus (L.) Moench Pods against Sodium Nitrite-Induced Liver Injury in Mice

Sri Puji Astuti Wahyuningsih1*, Adamu Ayubu Mwendolwa2, Dwi Winarni1, Rizki Wahyu Anggreini1, Brigita Klara Krisdina Mamuaya1

Veterinary Medicine International, ISSN: 2090-8113 (Print)
ISSN: 2042-0048 (Online)

Volume 2021, Article ID 6647800, 11 pages, https://doi.org/10.1155/2021/6647800

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp