Mengidentifikasi Daerah dengan Penularan Demam Berdarah Dengue

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Merdeka com

Bagaimanakah kita bisa mengetahui wilayah yang penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) tinggi? Bila kita mengunjungi suatu wilayah tentu saja kita tidak ingin mendapatkan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue. Ketika kita tinggal di daerah tersebut untuk beberapa waktu tentu kita selayaknya mengenali apakah tempat tersebut merupakan wilayah yang mudah terjadi penularan Demam Berdarah Dengue. Indonesia termasuk negara dimana nyamuk Aedes aegypti mudah berkembang karena karakteristik iklim dan kelembaban sesuai dengan tempat perkembangbiakan nyamuk. Penyakit DBD adalah  penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.  Perilaku masyarakat yang menyebabkan kontainer tempat penyimpanan air yang bersih yang jarang dibersihkan dan terbuka memungkinkan nyamuk menaruh telur di kontainer. Demam Berdarah Dengue  merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue yang menyerang pada semua umur. Wilayah yang berpotensi sebagai tempat yang dapat menularkan penyakit DBD cirinya adalah angka bebas jentik rendah, perilaku hidup sehat rendah, kepadatan penduduk yang tinggal diwilayah tersebut tinggi.

Mengapa angka bebas jentik di tempat tinggal masyarakat rendah. Apakah masyarakat enggan menguras dan menggosok dinding container sehingga telur yang ada didinding container berkembang menjadi jentik Metamorfose telur menjadi nyamuk dewasa adalah sekitar 7 hari. Masyarakat enggan menguras container karena tidak ada waktu membersihkan, membiarkan container tidak dibersihkan dalam waktu yang lama karena pengetahuan tentang perkembang biakan nyamuk yang rendah, air diwilayah tempat tinggal susah diperoleh. Masyarakat tidak cermat dalam mengidentifikasi container yang bisa dipakai oleh nyamuk untuk menaruh telurnya di lingkungan tempat tinggalnya. Memberantas jentik nyamuk tidak hanya menguras dan menyikat container saja atau tempat dimana air bersih ditampung, tetapi menutup kontainer agar nyamuk tidak meletakkan telurnya . Nyamuk menyukai meletakkan telurnya ditempat yang lembab seperti tempat penampungan air.Apabila ada barang bekas di luar rumah yang kalau dibiarkan bisa menampung air hujan sebaiknya di kubur atau dijual. Bagaimana masyarakat dapat melindungi gigitan nyamuk? Masyarakat dapat melakukan perlindungan diantaranya memasang saringan di ventilasi rumah, korden kawat di pintu ruang tidur, dan menggunakan obat nyamuk oles serta melindungi kulit dengan baju Panjang, kaos kaki dan celana Panjang.  

Kepadatan penduduk adalah memberikan kemudahan untuk nyamuk Aedes aegypti menyebarkan  virus Dengue. Bila di masyarakat yang penduduknya padat ada penderita DBD maka potensial terjadi infeksi yang luas artinya masyarakat yang terkena tinggi. Jarak terbang  nyamuk Aedes aegypti bisa menularkan virus Dengue dalam radius 200 meter. Bila dalam radius 200 meter ada penderita dan penduduk yang padat, maka mempunyai risiko tertular virus Dengue yang lebih banyak dari pada penduduk yang jarang. Perilaku hidup sehat masyarakat perlu dimonitoring apabila kita menginginkan wilayah yang kita bina bebas dari kejadian DBD. Masyarakat yang menjaga pola hidup sehat adalah masyarakat yang terbebas dari kejadian penyakit DBD. Masyarakat yang menjaga perilaku yang sehat lebih mungkin dilakukan dibandingkan menurunkan kepadatan penduduk.

Penulis: Lucia Yovita Hendrati

Informasi lebih detail mengenai artikel ini dapat dilihat di:

Retno, Tri Hastuti; Hendrati, Lucia Yovita. Spatial Analysis of Dengue Hemorrhaic Fever Based on Influenced Factors in Jombang, 2014-2018  Jurnal Berkala Epidemiologi, 2021, 9.1: 79-81.

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp