UNAIR NEWS – Hima D3 Bahasa Inggris Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengadakan webinar English Business Relation bertajuk ‘Engage into a new level’ pada Selasa (13/7/2021). Muhammad Rizal Zulmi A.MD.LI, alumnus D3 Bahasa Inggris UNAIR dan mahasiswa aktif Asia University, berkesempatan untuk membagikan info terkait jenjang pendidikan tinggi dan sedikit pengalamannya dalam menempuh pendidikan di luar negeri.
Ketika ingin melakukan alih jenjang D3 ke program S1,dibutuhkan waktu lima tahun untuk mendapatkan gelar sarjana. Menurut Rizal, dua jenjang tersebut dapat ditempuh dalam kurun waktu empat tahun dengan program dual degree. Sedangkan jika melakukan dual degree, program D3 ditempuh selama tiga tahun dan satu tahun untuk dual degree.
“Menurut saya itu (dual degree, Red) lebih efisien. Karena, kalian butuh waktu singkat untuk mendapatkan gelar dan pengalaman,” ujarnya.
“Pastinya bakal lebih sibuk, karena dua tahun kurikulum dipadatkan jadi satu tahun studi,” lanjut Rizal.
Melanjutkan ke jenjang S1 akan lebih mendapatkan materi yang lebih mendalam seperti aksen dan linguistik. Rizal juga menjelaskan bahwa kita dapat menjadi lebih expert dari yang sebelumnya. Mengingat, (S1) umumnya kita akan dituntut untuk melakukan suatu penelitian atau menulis. Setelah menjadi expert, kita akan mendapatkan new skills and method.
“Itu (penelitian) menambah skill kalian dalam membaca, critical thinking, dan untuk menjelaskan topik penelitian yang kalian lakukan,” tekannya.
Saat sudah melakukan extension (jenjang S1), tuntutan pekerjaan yang kita peroleh akan lebih susah. Sebagai contoh setelah lulus program master degree (S2), kita akan diberikan pekerjaan yang akan atau tidak linear, namun setara dengan level pendidikan yang didapat. Di sisi lain, Rizal mengatakan bahwa kita akan merasa bangga dengan seluruh capaian maupun gelar yang diperoleh.
“Bukan berarti dengan jabatan yang tinggi kalian akan mendapatkan uang dengan gampang. Namun, kalian akan dihadapkan dengan level kesusahan yang lebih tinggi juga,” tekannya.
Akan tetapi, fakta yang ada saat menjalani pendidikan yang lebih tinggi akan menyita sebagian besar waktu. Akan ada lebih banyak tugas yang diberikan dengan level yang semakin sulit. Sehingga otomatis akan memiliki skala prioritas yang lebih ketat dalam hidup kita.
Pola pendidikan yang lebih tinggi juga menuntut seseorang untuk dapat membagi waktu dengan baik. Hal kecil sering terlupakan saat tugas mulai berdatangan.
“Pasti kalian akan merasa aneh jika tidak mendapatkan tugas atau kalian tidak melakukan apapun, karena kalian telah terbiasa mendapatkan tugas yang banyak,” ucapnya.
Hal yang harus dilakukan sebelum memilih jurusan yang lebih tinggi, yaitu pergi konsultasi. Konsultasi tersebut akan membantu kita agar lebih nyaman saat menjalani studi dan tidak mengalami stres yang berlebihan.
Rizal juga menganjurkan untuk memperhatikan seluruh requirements dan ekspektasi saat studi nantinya. Kemudian terdapat pilihan yang harus dirancang dalam memilih suatu jurusan.
Akomodasi juga menjadi hal yang terlebih dahulu untuk dipikirkan seperti asrama maupun tempat tinggal lainnya. Serta terakhir, yaitu gaya hidup yang akan kita jalani saat melakukan pendidikan, tentunya berbeda dengan sebelumnya.
“Akan ada culture shock ketika tinggal di suatu tempat (negara) yang memiliki budaya sangat berbeda dengan budaya kalian,” ungkapnya.
Perlu untuk digaris bawahi ketika menempuh studi diharapkan untuk melakukan kunjungan ke universitas lainnya. Hal tersebut dapat membangun ekspektasi kita saat ingin melanjutkan studi ke tempat lain. Tidak kalah penting juga untuk berusaha mendapatkan beasiswa baik dalam negeri maupun luar negeri. (*)
Penulis: Muhammad Ichwan Firmansyah
Editor: Feri Fenoria
