Periodontitis merupakan penyakit inflamasi yang ditandai dengan adanya inflamasi pada jaringan lunak serta kerusakan ligamen periodontal dan alveolar. Penyakit periodontal terutama disebabkan oleh infeksi bakteri gram negatif seperti Porphyromonas gingivalis (P.gingivalis) dan Bacteroide. Interaksi antara bakter-bakteri tersebut dengan sistem imun host akan memicu terjadinya inflamasi sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan kolagen sebagai salah satu struktur jaringan penunjang. Proses pengenalan komponen bakteri oleh sistem imun penjamu pada jaringan periodontal akan menyebabkan berbagai sel imun teraktivasi pada daerah yang mengalami inflamasi. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan produksi mediator inflamasi, seperti ROS, kemokin, dan sitokin proinflamasi dimana mediator-mediator tersebut juga dapat menggambarkan tingkat progresifitas. Aktivasi dari mediator-mediator inflamasi pada periodontitis berpengaruh secara signifikan pada respon penjamu terhadap inflamasi secara sistemik. Terdapat beberapa sitokin seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF-α, prostaglandin, dan MMP yang dihasilkan dari periodontitis. Bakteri dan sitokin yang ada pada jaringan periodontal dapat masuk dalam sirkulasi sistemik tubuh dan menyebabkan respon dari beberapa jaringan.
Penelitian yang dilakukan secara sistematik review telah membuktikan bahwa periodontitis dapat mempengaruhi kebugaran fisik melalui efeknya terhadap otot. Sitokin proinflamasi seperti IL-1β, IL-6, dan TNF-α dapat memicu terjadiya kerusakan otot. Sebagai akibat terhadap adanya peningkatan sitokin-sitokin tersebut, dapat merusak struktur otot, mengganggu proses perbaikan otot, meningkatkan rasa nyeri pada otot sehingga menyebabkan seseorang malas untuk menggerakkan ototnya .
Proses anabolisme dan katabolisme merupakan faktor yang penting untuk menjaga massa otot. Faktor anabolisme terdiri dari faktor fisik dan kimia, sedangkan faktor katabolisme terdiri dari otot yang jarang digunakan, stress oksidatif, sitokin proinflamasi, asidosis, dan hormon glukoortikoid. Perubahan struktur seperti penurunan massa dan serat otot dapat menyebabkan kelemahan otot, penurunan kekuatan dan ketahanan otot. Faktor imunologi seperti sitokin dan sel-sel myeloid juga ikut mempengaruhi metabolisme otot. Adanya peningkatan sitokin proinflamasi dapat menyebabkan peningkatan lisis serat-serat otot dan mempengaruhi proses diferensiasi sel-sel otot Sampai saat ini mekanisme periodontitis dalam mempengaruhi metabolism otot belum dapat dijelaskan dengan baik. Tulisan ini mereview pengaruh dari periodontitis terhadap proses regenerasi, uptake glukosa, dan proses recovery otot dilihat dari aspek peningkatan sitokinnya.
Penulis: Dr. Pratiwi Soesilowati, drg., M.Kes.
Link Jurnal : http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2021/12/49-D21_1651_Dian_Agustin_Indonesia-8-Pratiwi.-Periodontitis.pdf