Itik pedaging merupakan salah satu komoditas ternak yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh itik dan kemampuan adaptasi yang cukup tinggi. Produksi daging itik di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Tahun 2017 produksi daging itik sebanyak 42.318,86 ton, kemudian berturut-turut meningkat menjadi 44.679,75 ton (tahun 2018) dan 46.563,38 ton (2019). Salah satu jenis itik pedaging yang memiliki produktivitas tinggi adalah itik Peking, karena cenderung memiliki performa yang sama dengan broiler, yaitu pertambahan bobot badan, feed conversion ratio serta efisiensi pakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan potensi kombinasi probiotik dan Moringa oleifera (M.oleifera) extract terhadap pertambahan berat badan, konsumsi pakan, efisiensi pakan, rasio konversi pakan, berat badan, berat karkas dan persentase karkas serta tingkat mortalitas pada itik Peking.
Penelitian ini menggunakan 48 ekor itik Peking, terbagi atas empat perlakuan dan enam ulangan, tiap ulangan terdiri dari 2 ekor itik. Perlakuan adalaah sebagai berikut T0= kontrol, T1= Probiotik, T2= M.oleifera extract, T3= Probiotik + M.oleifera extract. Data dianalisis statistik dengan Analysis of Variance (ANOVA). Jika terdapat perbedaan nyata (p<0,05) maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata (p>0.05) antara perlakuan terhadap berat badan, konsumsi pakan dan mortalitas, namun menunjukkan perbedaan nyata (p<0.05) terhadap efisiensi pakan, rasio konversi pakan, pertambahan berat badan, berat karkas dan persentase karkas. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi probiotik dan Moringa oleifera (M.oleifera) extract dapat meningkatkan performance produksi pada Peking duck serta aman untuk kesehatan manusia yg mengkonsumsi daging itik.
Penulis: Widya Paramita Lokapirnasari
Judul dan link artikel: Effect of probiotic and Moringa oleifera extract on performance, carcass yield, and mortality of Peking duck
Link artikel: http://www.veterinaryworld.org/Vol.15/March-2022/20.pdf
