Pembuatan kerangka daun telinga memainkan peran utama peran pada rekonstruksi mikrotia. Pola kerangka daun telinga ditentukan berdasarkan ukuran dan proyeksi telinga sehat kontralateral. Namun hal ini sulit diaplikasikan pada mikrotia bilateral, karena tidak adanya telinga sehat kontralateral sebagai acuan saat rekonstruksi. Oleh karena itu, pola ukuran dan proyeksi daun telinga berbasis populasi sangat dibutuhkan. Studi ini bertujuan untuk menentukan nilai rerata dari pengukuran antropometrik normal telinga luar, serta proyeksi telinga manusia pada pria dan wanita.
Pertambahan panjang dan lebar telinga seiring bertambahnya usia, sejak lahir sampai usia 9 tahun. Era modern rekonstruksi daun telinga dimulai dengan memperkenalkan kembali teknik cangkok otologus tulang rawan kosta. Cangkok tulang rawan adalah ”fondasi” dari konstruksi daun telinga, dan seperti halnya konstruksi rumah, harus dibangun dengan baik.
Pengukuran dilakukan dari 524 subyek (96 laki-laki dan 428 perempuan) berusia 17 sampai 35 tahun menggunakan jangka sorong. Parameter yang diukur adalah tinggi telinga total, lebar telinga, tinggi lobular, lebar lobular, tiang atas, tiang tengah atas, tiang tengah, tiang tengah bawah, tiang bawah, telinga kanan dan kiri masing-masing subjek.
Perbandingan jenis kelamin dilakukan dengan uji t independen dan uji t berpasangan untuk perbandingan antara telinga kanan dan telinga kiri. Semua dimensi berbeda secara signifikan antara pria dan wanita (P <0,05) kecuali tinggi lobular kanan (P> 0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua sisi kelompok (P <0,05) kecuali tinggi telinga total pada kelompok perempuan (P>0,05). Semua dimensi proyeksi berbeda secara signifikan antara pria dan wanita. Tidak ada perbedaan signifikan proyeksi aurikularis aurikularis kanan dan kiri pada kelompok laki-laki (P<0,05) kecuali proyeksi kutub bawah. Ada perbedaan yang signifikan antara proyeksi aurikularis telinga kanan dan kiri pada kelompok perempuan (P > 0,05).
Temuan ini menunjukkan bahwa studi antropometrik normal akan berimplikasi pada rekonstruksi telinga terutama pada kasus bilateral sebagai dasar untuk rekonstruksi.
Key Words: Anthropometric, ear, microtia, auricular projection, ear projection, innovation
Penulis: Dr. Indri Lakhsmi Putri, dr., SpBP-RE (KKF)
Informasi detail penelitian ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
Prasetyo, Arif Tri MD, MClinMed*; Putri, Indri Lakhsmi MD, PhD† Anthropometric Study of Human Ear, Journal of Craniofacial Surgery: October 07, 2021 – Volume – Issue –
doi: 10.1097/SCS.0000000000008199
DOI: 10.1097/SCS.0000000000008199