Behavioral Intention mengacu pada keinginan atau minat untuk melakukan perilaku tertentu, yang berarti kesediaan seseorang untuk melakukan perilaku tersebut. Dalam konsep ilmu perilaku, niat atau keinginan merupakan suatu dorongan untuk mewujudkan perilaku tersebut. Behavioral Intention dalam penelitian ini mencerminkan kecenderungan seseorang untuk menggunakan teknologi tertentu untuk memfasilitasi pencapaian tujuan. Keinginan untuk terus menggunakan, dan keinginan untuk mempengaruhi pengguna lain dapat memprediksi tingkat penggunaan teknologi seseorang. Menurut teori TAM (Theory of Acceptance Model), Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness merupakan penentu penerapan teknologi.
Pada penelitian sebelumnya, Perceived Ease of Use terbukti mempengaruhi Behavioral Intention untuk memiliki dan menggunakan teknologi. Persepsi kemudahan penggunaan yang dirasakan individu diperoleh melalui informasi atau referensi yang diperoleh individu dari orang lain. Namun terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa Perceived Ease of Use tidak berpengaruh signifikan terhadap Behavior Intention, hal ini mungkin disebabkan karena responden sudah familiar dengan kecanggihan teknologi, sehingga kecanggihan teknologi ini tidak menantang kemampuan mereka untuk memahami dan menggunakannya. Untuk mengatasi gap penelitian yang ada, digunakan konsep variabel Perceived Usefulness yang menjadi mediator dalam penelitian ini yang didasarkan pada konsep penelitian. Kegunaan yang dirasakan mengacu pada sejauh mana seorang individu percaya output mereka akan ditingkatkan setelah menggunakan system. Dalam penelitian ini Perceived Usefulness adalah bagaimana seseorang meyakini bahwa keputusannya menggunakan layanan mobile payment akan meningkatkan produktivitasnya terutama dalam melakukan transaksi pembayaran.
PT. GO-JEK telah meluncurkan GO-PAY menjadi perusahaan Financial Technology dan telah disahkan oleh Bank Indonesia. E-money menurut Bank Indonesia adalah penggunaan uang dalam transaksi internet atau mobile payment dengan menggunakan perangkat elektronik. GO-PAY adalah layanan dompet elektronik untuk memudahkan transaksi pembayaran online di aplikasi GO-JEK dan seterusnya.
Financial Technology merupakan inovasi di bidang keuangan yang bertujuan memudahkan pengguna dalam melakukan aktivitas keuangan dan mendukung perusahaan untuk memberikan layanan. Kemudahan penggunaan menjadi salah satu alasan mengapa GO-PAY digunakan oleh konsumen. Kemudahan yang diberikan dalam menggunakan layanan ini adalah tidak perlu menggunakan uang tunai, kemudahan ini termasuk dalam kemudahan penggunaan aplikasi GO-JEK. Ada beberapa bentuk kemudahan lainnya yaitu kemudahan penggunaan di toko dan restoran, kemudian kemudahan pengisian saldo.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode conclusive design yaitu penelitian kausal, untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang digunakan. Pengumpulan data menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna teknologi mobile payment GO-PAY di Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability dengan tipe purposive sampling dimana teknik ini hanya memilih kelompok tertentu yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Kriteria dalam penelitian ini adalah individu yang pernah menggunakan GO-PAY dalam satu tahun terakhir.
Dalam penelitian ini, ukuran sampel ditentukan oleh banyaknya variabel parameter yang digunakan. Parameter dapat diartikan sebagai suatu nilai atau kondisi yang dijadikan sebagai tolak ukur bagi nilai atau kondisi lain, dalam hal ini parameter dari variabel yang dimaksud adalah indikator. Penelitian ini memiliki 13 parameter, sehingga jumlah sampel minimal yang harus diperoleh adalah 13 x 10 = 130 responden. Terdapat 137 responden yang telah menjawab kuesioner dan memenuhi persyaratan. kriteria. Harus diakui kelemahan metode ini adalah data yang diperoleh tidak mencakup semua provinsi. di Indonesia. Namun secara statistik, metode ini telah memenuhi persyaratan statistik inferensial.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan program Partial Least Square (PLS). PLS sendiri merupakan varian berbasis analisis persamaan struktural (SEM) yang sekaligus dapat menguji model struktural, yang merupakan bagian dari SEM. Analisis PLS merupakan teknik statistik multivariat dengan menggunakan variabel dependen ganda dan variabel independen ganda serta dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh yang terjadi antara hubungan antara variabel eksogen dan endogen.
Penelitian ini penting dilakukan bagi pelaku bisnis yang menggunakan pembayaran mobile untuk melakukan praktik bisnis karena penelitian ini menunjukkan bagaimana konsumen berperilaku dalam menggunakan pembayaran mobile untuk transaksi sehari-hari. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan bisnis dunia, dimana penggunaan mobile payment saat ini sangat marak. Selain itu, penyedia mobile payment dapat meningkatkan penyempurnaan fitur untuk mendukung dunia usaha menjadi cashless untuk kemudahan bertransaksi. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak di seluruh provinsi di Indonesia dan menggunakan metode stratified sampling untuk hasil yang lebih tepat. Selain itu, jumlah sampel juga dapat diperbesar dan kriteria tertentu dapat diberikan untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik.
Penulis: Anis Eliyana
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di : https://www.webology.org/abstract.php?id=1465
(A Study Of Behavioral Intention: The Practices For Mobile Payment Technology Users In Indonesia)