Determinan Faktor Kematian Balita di Indonesia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by CNN Indonesia

Kematian bayi dan Balita merupakan permasalahan global dan menjadi salah satu target pembangunan berkelanjutan (SDGs). Angka kematian bayi dan Balita merupakan indikator derajat kesehatan suatu negara, karena kenaikan angka tersebut mencerminkan peningkatan harapan hidup, kesejahteraan dan kualitas hidup suatu masyarakat (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pusat Statistik (BPS). Diharapkan di tahun 2030 angka kematian Balita tidak lebih dari 25 per 1000 kelahiran hidup, melihat trend angka kematian Balita di Indonesia saat ini, sebagai Negara dengan luas wilayah dan penduduk yang besar dan beragam, Indonesia memerlukan upaya yang ekstra dalam mencapai penurunan angka kematian Anak Usia Balita. Angka kematian anak Balita dapat dikaitkan dengan penyebab yang dapat dicegah yang bersumber dari tingkat masyarakat, sosial ekonomi, hingga level individu.

Sebagai Negara dengan luas wilayah dan penduduk yang besar dan beragam, Indonesia memerlukan upaya yang ekstra dalam mencapai penurunan angka kematian Anak Usia Balita. Sehingga penting untuk mendeteksi akar penyebab kematian Balita di Indonesia yang nantinya dapat dipergunakan sebagai landasan dalam menyusun strategi intervensi yang tepat untuk menekan angka kematian Balita di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinant factor-faktor yang menjadi penyebab kematian Balita di Indonesia yang melihat dari persepektif level masyarakat, sosial-ekonomi dan Individu.

Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017.  SDKI merupakan salah satu survei sosial kependudukan yang secara berkala dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang mengambil 49.627 perempuan yang memenuhi syarat untuk diwawancarai secara lengkap, dari jumlah ini setelah dipilah berdasarkan kriteria inklusi ditemukan sample sejumlah 10014 wanita yang pernah melahirkan dalam 5 tahun sebelum survey.

Faktor yang menjadi penyebab kematian Balita di Indonesia berdasarkan temuan penelitian ini adalah usia ibu saat melahirkan, berat badan lahir, jenis kelamin anak, frekuensi Ibu menggunakan internet, Daerah tempat tinggal, dan jarak kelahiran anak. Berat badan lahir anak berpengaruh paling signifikan terjadap kematian Balita dibandigkan dengan factor lainnya. Anak yang lahir dengan berat badan lahir berat kurang dari 2.500 gram atau berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lahir dengan berat badan normal (lebih dari 2.500 gram).

Adanya temuan ini dapat dijadikan dasar untuk merancang intervensi strategi untuk menekan kematian Balita di Indonesia. Strategi yang harus dilakukan adalah memperluas program edukasi kepada ibu dan keluarga tentang kesehatan ibu hamil dan anak melalui sinergi dengan program yang ada seperti Puskesmas, dan dengan instansi pemerintah daerah. Juga harus melibatkan pemberdayaan organisasi masyarakat di setiap daerah, meningkatkan informasi kesehatan melalui berbagai media, mempromosikan kampanye hidup bersih dan sehat serta menekankan pentingnya kebersihan dan kebersihan baik di pedesaan maupun perkotaan

Penulis: Praba Diyan Rachmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Informasi detail dari Riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Determinants of under-five mortality in Indonesia: A nationwide study. Journal of Pediatric Nursing. https://doi.org/10.1016/J.PEDN.2022.02.005

Berita Terkait

newsunair

newsunair

Scroll to Top