UNAIR NEWS – Bisa mengikuti program pendidikan atau kegiatan di luar negeri seperti Asia, Afrika, bahkan Eropa, tampaknya menjadi salah satu hal yang sangat diminati mahasiswa ketika masa studi. Universitas Airlangga melalui Airlangga Global Engagement (AGE) membuka kesempatan mahasiswa mengikuti program internasional itu mulai student exchange sampai double degree.
Deputi Airlangga Global Engagement Dina Septiani PhD menyebutkan bahwa mengikuti program student exchange dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam beradaptasi, toleransi, berpikiran terbuka, serta berkepribadian independen. Termasuk menambah pengalaman dan value diri.
“Banyak mahasiswa yang mengikuti exchange sering merasa ketagihan dan ingin mencoba lagi,” ujarnya dalam Airlangga Education Expo (AEE) pada Sabtu (19/2/2022) via ZOOM.
Airlangga Global Engagement (AGE)
Karena itu, UNAIR mendorong mahasiswa untuk aktif dan partisipatif dalam program-program internasional. Mahasiswa dapat melihat informasi program internasional itu melalui AGE. Mulai informasi kesempatan beasiswa, dukungan logistik, pembelajaran, membangun kapasitas dan dukungan kesehatan.
“Dukungan AGE lainnya adalah GWC (Global Writing Clinic), Info Session, dan wadah komunikasi,” katanya.
Selain itu, UNAIR melalui Pusat Bahasa dan Multibudaya (Pusbamulya) turut membuka wadah program peningkatan kemampuan Bahasa Inggris. Termasuk untuk bahasa asing lainnya.
5 Negara Teratas
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP itu menyampaikan, ada 5 negara asal teratas yang menjadikan UNAIR sebagai tujuan program internasional mereka selama ini. Yakni, Malaysia, Myanmar, Timor Leste, Yemen, dan Pakistan.
Termasuk ada mahasiswa yang berasal dari wilayah asia lainnya. Misalnya, Thailand, China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura.
“Bahkan ada yang berasal dari Eropa, yaitu Belanda, Jerman, dan Inggris. Termasuk dari Australia,” ujarnya.
Tips Ikuti Program Internasional
Kepada yang berminat pada program internasional, Dina memberikan saran untuk aktif mencari informasi. Lalu, saat masuk 2 tahun kuliah, mulailah untuk menuntaskan mata kuliah wajib, mempersiapkan paspor, serta mengasah kemampuan bahasa Inggris.
“Agar bisa mendapatkan nilai tes TOEFL yang tinggi,” sebutnya.
Meski demikian, lanjut Dina, tidak semua program student exchange mensyaratkan nilai TOEFL dengan nilai tertentu. “Poin utama adalah niat, tekad, dan kemauan yang kuat, pasti ada jalan,” tuturnya.
Short Exchange & Semester Exchange
Dina menjelaskan, student exchange bisa terbuka untuk semua prodi. Berdasar durasi pelaksanaanya, program itu terbagi menjadi dua. Yakni, short program dan semester exchange.
“Short program ada yang gratis dan berbayar. Pelaksanaannya relatif singkat bisa online maupun offline,” ujarnya.
Sementara, durasi semester exchange bisa mencapai 1 semester. Contoh programnya, Amerta, AUN-ACTS, IISMA Kampus Merdeka, dan Erasmus.
Double Degree
Kemudian, imbuh Dina, UNAIR memiliki program kelas Internasional double degree. Terdapat Sembilan program studi internasional jenjang sarjana (S1) yang tergabung dalam Internasional Undergraduate Program (IUP). Yakni, medicine, dental medicine, veterinary medicine, pharmacy, psychology, laws, accounting, management, dan Islamic economics. Detail informasi itu dapat diakses di laman IUP UNAIR.
“Jangan takut dan khawatir. Langsung saja cek di website global.unair.ac.id. Atau bisa mampir langsung ke kantor AGE di lantai 2 Selasar Rektorat Kampus C. Ikuti akun medsos Global UNAIR untuk mengecek informasi sedari dini,” pesan Dina. (*)
Penulis: Dimar Herfano
Editor: Feri Fenoria