UNAIR NEWS – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Tim Pokja IISMA menyelenggarakan sosialisasi di Universitas Airlangga pada Jumat (11/2/2022). Gelaran ini ditujukan dalam rangka mensosialisasikan IISMA (Indonesian International Students Mobility Awards), salah satu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi oleh Kemendikbud RI.
Pertama kali diluncurkan pada bulan Mei 2021, IISMA kembali membuka pendaftaran di tahun ini yakni pada tanggal 1-31 Maret 2022 mendatang. Para mahasiswa yang sedang menempuh semester keempat atau semester keenam perkuliahan sudah bisa mulai mendaftar pada bulan Maret mendatang.
“Program IISMA ini adalah program resmi yang diluncurkan oleh Kemendikbud dengan pendanaan dari LPDP Kementerian Keuangan dan didukung oleh Kementerian Luar Negeri,” papar Dr Eng Ir R Rachmat A Sriwijaya pada acara sosialisasi IISMA di UNAIR. Ia mengungkapkan bahwa program ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa Indonesia untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus-kampus ternama di luar negeri.
“IISMA memfasilitasi para mahasiswa regular dari prodi apapun dan dari kampus manapun di Indonesia untuk mengambil program studi berbeda di kampus yang berbeda pula. Program ini adalah program mobilitas ke luar negeri yang didanai seluruhnya,” lanjut Ketua Sub Pokja IISMA Kemendikbud RI itu.
Dikatakan Rachmat bahwa IISMA akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin merasakan pengalaman berkuliah di luar negeri. Para mahasiswa dapat berkuliah di luar negeri bahkan di universitas yang tidak memiliki MoU dengan kampus asal mereka.
Untuk mengikuti program, mahasiswa harus terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) serta telah terdaftar pada platform MBKM Kemendikbud RI. Selanjutnya, mahasiswa dapat melengkapi beberapa persyaratan guna mengikuti seleksi IISMA.
IISMA sendiri diselenggarakan atas dasar Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program Kampus Merdeka. Satu semester yang dihabiskan untuk mengikuti perkuliahan di kampus-kampus luar negeri ini akan diberikan pengakuan setara dengan 20 SKS.
“Program ini tidak ditujukan untuk kegiatan daring. Tujuan yang paling utama bukan hanya dari perkuliahannya saja, namun juga pengalaman untuk berinteraksi dengan orang-orang dari negara tujuan serta mengenal budaya dan kemajuan teknologi di negara tersebut,” tegas Rachmat.
Dalam sosialisasi itu Rachmat juga menekankan pentingnya apresiasi terhadap mahasiswa yang nantinya mengikuti kegiatan IISMA mengingat risiko yang dihadapi utamanya di tengah kondisi pandemi. Ia juga berpesan agar pihak kampus benar-benar menerapkan aturan yang telah ditetapkan Kemendikbud terkait kegiatan IISMA utamanya terkait dengan transkrip nilai mahasiswa. (*)
Penulis: Agnes Ikandani
Editor: Binti Q. Masruroh