Menko PMK: Usai Uji Klinis, Presiden Jokowi Bakal Beri Nama Resmi Vaksin Merah Putih

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., saat memberikan sambutan dalam Seremoni Uji Klinis Vaksin Merah Putih. (Foto: Bastian Ragas)

UNAIR NEWS – Vaksin Merah Putih telah sampai pada tahap uji klinis fase 1 dan 2. Hal itu ditandai dengan seremoni yang dilangsungkan pada Rabu (09/02/2021). Dalam acara tersebut turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Prof Muhadjir berharap agar vaksin Merah Putih bisa menekankan pada aspek kehalalan. 

“Saya kira ini akan membawa kita menjadi confidence untuk memberikan vaksin ini kepada negara-negara terutama mayoritas beragama Islam, terutama di wilayah Afrika yang memang mengalami kendala. Sebetulnya bukan hanya kendala teknis tapi juga kendala keyakinan itu tadi,” ujaranya. 

Menko PMK menegaskan bahwa dengan adanya vaksin Merah Putih akan membuat Indonesia tidak lagi bergantung pada produk-produk luar negeri. Ia juga berharap dengan adanya wabah Covid 19 dapat mendorong kemandirian bangsa Indonesia. Indonesia harus betul-betul mulai mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri terutama dalam mengatasi masalah-masalah darurat seperti Covid-19. 

“Mulai saat itulah pemerintah mendorong perguruan tinggi dan Lembaga-lembaga terkait untuk melakukan penelitian di bidang vaksinasi. Pada siang hari ini kita menyaksikan salah satu perguruan tinggi yaitu UNAIR mampu mencapai tahap yang sangat menentukan dalam upaya menciptakan vaksin dalam negeri yang diberi nama vaksin Merah Putih,” jelasnya. 

Selanjutnya, Prof Muhadjir mengatakan bahwa vaksin Merah Putih yang digagas oleh Universitas Airlangga merupakan nama sementara. Ia menegaskan akan ada kepastian nama untuk vaksin Merah Putih tersebut.

“Vaksin merah putih ini adalah nama sementara, nanti akan kita beri nama sesuai dengan arahan bapak presiden,” jelasnya. 

Kemudian, Menko PMK menjelaskan bahwa vaksin Merah Putih akan menjadi vaksin hibah. Dengan Indonesia sebagai tuan rumah G20 maka sangat tepat momentumnya. Menurutnya hal ini tepat untuk menyatakan bahwa Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin sendiri dan mampu memberikan hibah untuk negara-negara yang membutuhkan. 

“Ini sangat tepat momentumnya karena bapak presiden sekarang menjabat sebagai presiden G20 dan bulan November nanti akan ada pertemuan internasional di Indonesia, di Bali. Dan kebetulan posisi Indonesia sangat tepat sekali, mengingat saat ini masih banyak negara-negara yang kebetulan mayoritas muslim dengan berbagai masalah terkait vaksinasi salah satunya adalah faktor kehalalan,” ujarnya. 

Penulis: Wiji Astutik

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp