Juarai Literature Review Meski di Tengah KKN

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Sesaria Junita Mega RS, Rizentya Salsabila, serta Husniya Juwita Farha saat presentasi literature review. (Sumber: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai momen bagi mahasiswa terjun ke masyarakat tidak menghalangi para Ksatria Airlangga untuk mencetak prestasi. Kali ini tiga mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menjuarai lomba literature review Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) x OPERCULUM YARSI pada Rabu (29/1/2022).

Mereka adalah mahasiswa angkatan 2019 bernama Sesaria Junita Mega RS, Rizentya Salsabila, serta Husniya Juwita Farha. Pencapaian tersebut begitu berkesan karena diraih ketika mereka terpisah daerah dan disibukkan dengan berbagai kegiatan KKN.

“Saya mengambil posisi KKN di Surabaya. Sementara dua kawan satu tim saya di Lamongan dan Probolinggo. Maka dari itu, selama proses persiapan hingga presentasi full kita jalani secara online,” cerita Sesa mewakili timnya.

Tidak hanya itu, Sesa mengungkapkan bahwa pengerjaan literature review serta power point presentasi baru dilakukan beberapa jam sebelum lomba dimulai. Kepanikan pun sempat melanda, terlebih mereka baru berlatih pada jam-jam subuh.

“Namun berkat pembimbing kami drg. Azhar yang selalu memberi dukungan dan motivasi, kami tetap jalan walau kondisi sekolah tidak memungkinkan,” ungkapnya.

Melalui bantuan Imam Safari Azhar, drg., M.Kes., Sp.Pros. selaku dosen pembimbing, mereka akhirnya mampu meraih hasil maksimal. Meski sempat menghadapi masalah sinyal karena lokasi KKN yang termasuk pelosok, ketiganya berhasil mengatasinya dengan baik.

Topik dan judul literature review yang mereka ajukan juga berhasil menarik perhatian juri. Dalam kompetisi tersebut mereka mengangkat judul Potensi Silver Nanoparticle Berbasis Sistem Penghantaran Obat Secara Lokal Sebagai Manajemen Peri-implantitis di Era Covid-19.

Topik tersebut mereka ambil karena di masa pandemi perawatan peri-implantitis yang membutuhkan tindakan debridemen dan antibiotik ternyata kurang efektif dengan sifat antimikroba yang terbatas. Hal tersebut membuat pasien harus datang berkelanjutan dan meningkatkan kontak fisik.

“Oleh karena itu kita mengusulkan silver nano sebagai drug delivery system yang bertugas menghantarkan obat. Silver nano ini mendorong agar penetrasi terjadi lebih cepat, tepat sasaran, dan memiliki sifat anti mikroba yang sangat tinggi,” terangnya.

Lewat prestasi tersebut Sesa menyebut sifat pantang menyerah menjadi kunci penting untuk meraih kesuksesan. Ia mendorong mahasiswa untuk terus mencoba karena kita tidak akan pernah tahu kapan kegagalan terakhir sebelum menuju keberhasilan.

Selain itu, Sesa juga menyarankan mahasiswa agar aktif belajar kepada siapapun baik dosen, kakak tingkat, maupun teman. “Terakhir tetap istiqomah. Mengikuti lomba bisa sangat menyita waktu. Oleh karena itu kita harus bisa menyeimbangkan waktu untuk lomba, kuliah, maupun kegiatan lain,” ungkapnya. (*)

Penulis: Intang Arifia

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

Scroll to Top