Deteksi Gen Virulensi invA dari Salmonella yang Bersifat Multidrug Resistan yang Diisolasi Dari Swab Kloaka Ayam Broiler

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Foto by Chikin Indonesia

Spesies Salmonella telah menjadi penyebab utama penyakit bawaan makanan di beberapa negara di masa lalu. Telah dilaporkan di seluruh dunia bahwa ada 1,6 juta kasus demam tifoid, 1,3 miliar kasus gastroenteritis, dan 3 juta kematian karena spesies Salmonella. Salmonellosis adalah penyakit disebabkan oleh agen patogen Salmonella spp. Salmonellosis telah dikategorikan sebagai penyakit penting zoonosis kesehatan masyarakat dengan tingkat morbiditas yang tinggi dan sulit untuk dicegah. spesies Salmonella memiliki beberapa faktor virulensi yang penting dalam proses infeksi pada pejamu dan penyebaran penyakit.

Sebagian besar faktor virulensi terletak di kromosom gen yang dikenal sebagai pulau patogenisitas Salmonella (SPI). SPI sangat penting untuk invasi dan proliferasi dalam sel inang.

Gen virulensi kromosom terdiri dari invA, invE, himA, dan phoP, yang termasuk di antara gen target untuk amplifikasi reaksi berantai polimerase (PCR) pada Salmonella sp. Gen invA yang berperan dalam menyebabkan penyakit. Lebih dari 50% serotipe ini adalah Salmonella enterica, yang menyumbang sebagian besar infeksi Salmonella pada manusia. Gen ini terletak di daerah SPI, yang memiliki operon yang berfungsi sebagai repositori untuk

informasi genetik. invA dari Salmonella spp. berisi urutan DNA yang unik dan telah dikonfirmasi menjadi gen target PCR yang cocok untuk deteksi dari Salmonella spp. [15]. Gen ini mengkode protein dalam membran sel bakteri yang diperlukan untuk invasi menjadi sel epitel inang. Amplifikasi in vitro dari DNA dengan metode PCR adalah alat yang akurat untuk diagnosis mikrobiologis.

Blitar memiliki peternakan ayam terbesar di Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari peternakan ayam petelur dan ayam pedaging. Jumlah penduduk yang tinggi ini memungkinkan terjadinya pembangunan dari beberapa penyakit. Kejadian infeksi dengan spesies Salmonella disebabkan oleh kontak dengan hewan. Infeksi bisa didapat dari keduanya kontak langsung dan tidak langsung dengan hewan. Karena meningkatnya insiden penyakit menular, antibiotic penggunaan telah menjadi strategi yang paling dominan di pelayanan kesehatan. Penggunaan antibiotik yang begitu tinggi telah mengakibatkan peningkatan resistensi antibiotik.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan gen virulensi invA pada multidrug-resistant (MDR) Spesies Salmonella diisolasi dari kloaka swab ayam broiler di kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Salmonellosis dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Kemunculan spesies MDR Salmonella kini telah mendapat perhatian dari berbagai peneliti. MDR menunjukkan resistensi bakteri terhadap tiga atau lebih kelas antibiotik. Perlawanan seperti itu terhadap beberapa dari antibiotik ini dapat terjadi karena pola terus menerus penggunaan antibiotik dalam industri peternakan sebagai baik pengobatan dan aditif pakan dan promotor pertumbuhan.

Penggunaan antibiotik yang terus menerus adalah pemicu faktor untuk tingkat resistensi antibiotik yang tinggi. Dalam penelitian ini, kuinolon dan beta-laktam dipamerkan hasil tertinggi masing-masing 46% dan 44%. Ini karena golongan antibiotik ini sering digunakan di peternakan ayam pedaging di kabupaten Blitar.

Fluoroquinolones memiliki rentang keamanan yang sangat sempit dan aman dalam dosis rendah atau tinggi tetapi untuk waktu yang singkat. Penggunaan terus menerus dalam waktu lama dapat menyebabkan efek. Beta-laktam adalah yang paling banyak digunakan kelas antibiotik dalam praktik klinis manusia dan kedokteran hewan karena spektrumnya luas antibiotik dan menunjukkan tingkat keamanan yang sangat baik.

Pemberian antibiotik spektrum luas secara rutin merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya perubahan pola resistensi terhadap berbagai antibiotik.

Resistensi antibiotik pada bakteri dapat disebabkan oleh kurangnya pengawasan terhadap penggunaan antibiotik di peternakan, karena 72,3% peternak menggunakan antibiotik tanpa pengawasan dokter hewan. Faktor risiko seperti ayam pedaging, jenis usaha kemitraan, jenis pakan pabrik, dukungan dokter hewan pada ternak manajemen pemeliharaan, sanitasi kebersihan kandang, klorin untuk pengolahan air minum, adanya program antibiotik, dan referensi penggunaan antibiotic berhubungan positif dengan kejadian MDR di peternakan ayam.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tujuh Isolat Salmonella adalah MDR, karena resisten terhadap tiga kelas antibiotik yang berbeda. MDR disebabkan oleh penggunaan terus menerus dari satu jenis antibiotik oleh petani. Namun, tidak ada satu pun isolate secara kolektif resisten terhadap kelas antibiotik yang sama.

Adanya program rotasi dalam pemerintahan antibiotik dapat mencegah timbulnya resistensi antibiotik. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi petani tentang penggunaan antibiotik yang berbeda atau rotasi antibiotik selama pengobatan penyakit. Peran dokter hewan juga sangat penting dalam pemantauan penggunaan antibiotik di peternakan. Antibiotik harus digunakan dengan bijak dan dalam dosis yang tepat, dan bukan sebagai strategi pencegahan penyakit.

Hasil penelitian juga mengkonfirmasi keberadaan gen virulensi invA di ketujuh (100%) MDR. Isolat Salmonella menggunakan primer spesifik invA. Di semua isolat ini, invA berhasil dibuktikan adanya band pada 284 bp. Temuan ini menunjukkan bahwa sulit untuk mengobati salmonellosis yang disebabkan oleh isolat MDR karena mereka memiliki kemampuan untuk menjadi patogen sebagai dibuktikan dengan adanya invA. Gen ini mengkode protein membran pada bakteri yang bertanggung jawab untuk menyerang sel usus inang. Gen ini sangat spesifik untuk sebagian besar spesies Salmonella. Penggunaan antibiotik secara intensif untuk pengobatan salmonellosis menyebabkan munculnya bakteri yang resisten.

Penulis korespondensi: Prof. Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh., DTAPH

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Wibisono FM, Faridah HD, Wibisono FJ, Tyasningsih W, Effendi MH, Witaningrum AM, Ugbo EN (2021) Detection of invA virulence gene of multidrug-resistant Salmonella species isolated from the cloacal swab of broiler chickens in Blitar district, East Java, Indonesia, Veterinary World, 14(12): 3126-3131.

https://www.researchgate.net/publication/357167346

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp