Kolaborasi FK UNAIR Atasi Stigma Negatif di Hari Kusta Sedunia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mantan penyakit kusta sedang melakukan terapi Gerakan tangan. Foto : Dimar Herfano

UNAIR NEWS – Jatuhnya Hari Kusta Sedunia di akhir bulan Januari Tahun 2022, Departemen /SMF. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga bersama dengan RSUD Dr. Soetomo dan PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin Indonesia) melaksanakan penyulunan di UPTD Liponsos Kusta Babat Jerawat, Surabaya pada Jumat (28/1/2022). Hal tersebut bertujuan untuk menampis diskriminasi dan stigma buruk masyarakat terhadap penyakit kusta yang dianggap sebagai “penyakit kutukan”

Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih ada di Indonesia. Penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium leprae. Pengidap kusta memiliki gejala bercak putih di beberapa bagian tubuh yang sering dikira hanya panu, kurap, atau infeksi jamur saja.

Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, SpKK(K), Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNAIR mengatakan masyarakat masih menganggap kengerian penyakit kusta dan dianggap sebagai penyakit memalukan atau kutukan. “Padahal penyakit kusta merupakan penyakit biasa yang bisa diobati dan bisa sembuh,” ujar dr. Wawan, sapaan akrabnya.

Foto bersama Tim gabungan FK UNAIR dengan masyarakat Liponsos UPTD Babat Jerawat. Foto: Dimar Herfano

Kami datang ke sini, lanjut dr, Wawan, untuk memperkuat para mantan penyintas kusta beserta keluarga untuk menghadapi anggapan yang buruk mengenai kusta. Kegiatan penyuluhan tersebut dapat menjadi wadah untuk meringankan stress warga Liponsos karena stigma negatif masyarakat. 

“Jangan merasa sakit, saling bantu membantu untuk menghilangkan stigma buruk itu, meski prosesnya tidak langsung. Semoga dalam acara ini kita bisa sambung roso. Tetap semangat!,” pungkas dr. Wawan.

Di kesempatan yang sama, Ketua UPTD liponsos Kusta Babat Jerawat Didik Dwi Winarno, S., KEP., Ns., M.KKK berharap kedepan tidak ada stigma negatif terkait penyakit kusta. Sehingga para mantan pasien kusta dapat beraktivitas normal kembali tanpa dikucilkan masyarakat

Diketahui sebanyak 27 mantan kusta beserta keluarga dengan total 42 jiwa yang tinggal di UPTD Liponsos Babat Jerawat. Kegiatan penyuluhan yang diinisiasi oleh ketua Pelaksana dr. Medhi Denisa Alinda,. SpKK beserta tim memberikan materi “Mengenal Lebih Dekat Kusta dan Cara Merawat Diri” oleh dr. Regita Indira., Sp.KK bersama seperti gerak jari, hal-hal yang dilakukan untuk meringankan gejala kusta seperti kesemutan. (*)

Penulis: Dimar Herfano

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp