Gagas Ide Aplikasi Fintech Syariah Anti Penipuan, Astandi Raih Juara I Lomba Esai Nasional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Astandi Dinoryan meraih Juara I dalam Kompetisi Esai Nasional Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Tahun baru semangat baru. Astandi Dinoryan kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Astandi berhasil menyabet Juara I dalam Kompetisi Esai Nasional Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). Ia mengalahkan 74 peserta lain dari 35 universitas di Indonesia pada awal Januari lalu.

Dalam esainya, Astandi menggagas ide pembuatan aplikasi bernama EVERYTECH (Economic Recovery by Shariah Fintech). Dia menjelaskan bahwa EVERYTECH merupakan salah satu alternatif penyelesaian masalah ekonomi yang akan mengoptimalkan financial technology (fintech) syariah.

“Saat ini sangat marak kasus penipuan dan pinjaman online ilegal, untuk itu program ini saya angkat sebagai solusi dari permasalahan tersebut,” terangnya.

EVERYTECH akan mengintegrasikan beberapa lembaga, seperti OJK dan fintech syariah. Melalui integrasi tersebut akan memperbaiki regulasi dan pengawasan pada aktivitas nasabah. Inovasi tersebut nantinya akan sangat membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan dalam penipuan

“Dalam inovasi ini nantinya nasabah dapat dengan mudah melaporkan tindak kejahatan penipu hanya dengan masuk ke aplikasi yang sudah tersedia,” jelasnya.

EVERYTECH memiliki beberapa fitur seperti jaring aspirasi, pencarian fintech, lapor OJK, dan menu literasi edukasi. Semua menu tersebut dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang ada.

Mahasiswa Ekonomi Islam itu bercerita bahwa ia baru mengerjakan naskah esai tiga hari sebelum pendaftaran ditutup. Dengan semangat yang tinggi, Astandi berhasil menyusun ide dan menyelesaikan karya esainya.

Esai yang dibuat cukup singkat, maksimal hanya 500 kata. Astandi sempat merasa kesulitan untuk meringkas gagasannya menjadi satu keutuhan dalam naskah.

“Banyak rintangan dan hambatan dalam menyelesaikan naskah essay saya, mulai dari tugas kuliah yang banyak, hingga persiapan UAS. Tetapi Alhamdulillah saya bisa memperoleh Juara I,” ucapnya penuh syukur.

Motivasi terbesar mahasiswa asal Madiun itu dalam berprestasi adalah ingin membanggakan kedua orang tua dan mengharumkan nama Universitas Airlangga di kancah nasional. Menurutnya, kesempatan menjadi mahasiswa tidak mudah didapatkan oleh semua pemuda di Indonesia.

“Kesempatan menjadi mahasiswa tidak mudah didapatkan oleh semua pemuda. Saya ingin mengoptimalkan kesempatan saya tersebut selagi menjadi mahasiswa,” tutupnya. (*)

Penulis :  Sandi Prabowo

Editor  :  Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

newsunair

newsunair

https://t.me/pump_upp